kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana asing mengalir deras ke China


Minggu, 13 Desember 2020 / 17:42 WIB
Dana asing mengalir deras ke China
ILUSTRASI. Bendera China


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Arus modal asing mengalir deras ke obligasi dan saham China. Hal ini turut meningkatkan nilai mata uang yuan yang menguat signifikan ke level tertinggi selama tiga dekade terakhir. 

Dilansir dari Bloomberg, Minggu (13/12), asing mulai membanjiri aset dalam mata yuan pada 2021 karena China menawarkan imbal hasil yang jauh lebih baik dibandingkan negara lain menurun ekonom China di Citigroup Inc. Liu Li-gang.

Dia memperkirakan mata uang yuan dapat meningkat 10% menjadi 6 yuan per dolar atau lebih tinggi pada akhir tahun depan. Padahal, yuan belum sekuat ini sejak akhir 1993, tepat sebelum penyatuan nilai tukar resmi dan pasar China memicu penurunan mata uang.

Yuan telah melemah sejak akhir Mei, melonjak ke level tertinggi lebih dari dua tahun karena data menunjukkan ekonomi China pulih dari pandemi virus.

Baca Juga: Revolusi teknologi disebut bisa jadi kunci keberhasilan AS untuk kalahkan China

Dana asing telah meningkatkan kepemilikan mereka atas obligasi dan saham dalam negeri lebih dari 30% tahun ini yang didorong oleh inklusi indeks dan premi suku bunga di atas pasar lain.

Beijing sendiri telah melonggarkan pembatasan modal untuk memungkinkan lebih banyak arus keluar. Kondisi tersebut justru menempatkan Bank Rakyat China dalam kebingungan sehingga perlu mempersempit imbal hasil yuan di seluruh dunia untuk memperlambat apresiasi.

Sebab, mata uang yang terlalu kuat dapat merusak dorongan terhadap rebound ekonomi yang masih bergantung pada permintaan global untuk ekspor China.

Sementara itu, bank ingin mempertahankan suku bunga tinggi karena stimulus Beijing sebelumnya membantu memicu peningkatan leverage yang cepat, mengirimkan indikator tingkat utang negara itu ke rekor tertinggi.

“Masalah yang dihadapi China tahun depan akan sangat besar, aliran masuk modal yang tak henti-hentinya. Apresiasi yuan akan menjadi ancaman utama bagi ekonomi makro China," terangnya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×