kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.742.000   28.000   1,63%
  • USD/IDR 16.394   2,00   0,01%
  • IDX 6.543   -104,71   -1,58%
  • KOMPAS100 933   -8,76   -0,93%
  • LQ45 732   -6,20   -0,84%
  • ISSI 205   -4,36   -2,08%
  • IDX30 381   -3,34   -0,87%
  • IDXHIDIV20 456   -4,72   -1,03%
  • IDX80 106   -0,90   -0,84%
  • IDXV30 109   -1,37   -1,25%
  • IDXQ30 125   -1,29   -1,03%

Dapat Restu Pemegang Saham, Hess dan Chevron Merger


Kamis, 30 Mei 2024 / 04:20 WIB
Dapat Restu Pemegang Saham, Hess dan Chevron Merger
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Pumpjacks taken out of production temporarily stand idle at a Hess site while new wells are fracked near Williston, North Dakota November 12, 2014. REUTERS/Andrew Cullen/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD SEARCH GLOBAL BUSINESS 24 JUL FOR ALL IMAGES


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - HOUSTON. Pemegang saham perusahaan energi Amerika Serikat, Hess Corp, menyetujui usulan merger dari Chevron Corp senilai US$ 53 miliar atau sekitar Rp 857,22 triliun. Kesepakatan yang dicapai pada Selasa (28/5) ini membuka jalan bagi perusahaan minyak nomor dua di AS ini mendapat aset berharga dari saingannya, Exxon Mobil.

Persetujuan tersebut mengatasi satu kendala Chevron untuk menguasai penemuan Hess di Guyana. Akan tetapi, kesepakatan itu masih perlu izin regulator. "Persetujuan regulator bisa bulan depan," kata Frederic Boucher, Analis Arbitrase Risiko Susquehanna Financial Group, seperti ditulis Reuters, kemarin. 

Chevron juga harus menghadapi pertarungan arbitrase dengan Exxon dan CNOOC, mitra Hess di Guyana. Boucher menilai, penyelesaian perselisihan dengan Exxon dan CNOOC penting dilakukan. Keduanya mengklaim memiliki hak menolak penjualan aset Hess di Guyana. 

Baca Juga: SKK Migas Lakukan Validasi Besaran Cadangan Gas Blok Andaman

Mayoritas dari pemegang 308 juta saham Hess mendukung kesepakatan ini. Namun beberapa pemegang saham dikabarkan menginginkan kompensasi tambahan jika ada keterlambatan closing kesepakatan. Arbitrase Exxon dapat menunda penutupan kesepakatan hingga 2025.

Analis MKP Advisors Mark Kelly bilang, dengan asumsi Chevron memenangkan arbitrase dari Exxon dan bisa mengakuisisi ladang minyak di Guyana, maka Chevron akan mendapat sarana memitigasi risiko geopolitik terkait proyek dengan Tengiz Chevroil di Kazakhstan. Maklum, sebagian besar minyak dari sana saat ini diangkut melalui Rusia ke Laut Hitam.

Selain itu, akuisisi ini dapat mengimbangi pembengkakan biaya proyek gas alam cair Chevron di Australia. Proyek ini terkena masalah ketenagakerjaan dan operasional. Allen Good, analis Morningstar, menyebut, kesepakatan ini juga menambah cadangan minyak dan gas Chevron di luar AS dan Asia Tengah. 

Jika kesepakatan ini terwujud, pemegang saham Hess akan memiliki hampir 15% saham Chevron. Hess juga berhak mendapatkan dividen yang nilainya empat kali lebih besar dari dividen saat ini.

Baca Juga: Wall Street Perkasa, S&P 500 Kembali Cetak Level Penutupan Tertinggi


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×