Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KYIV. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, dia telah mentambangi dua kota yang sangat dekat dengan salah satu garis depan paling aktif antara pasukan Ukraina dan Rusia.
Pasukan Ukraina berhasil merebut kembali setengah Kota Sievierodonetsk, medan perang utama di timur Ukraina, tempat Rusia memusatkan pasukannya, Serhiy Gaidai, Gubernur Luhansk, mengungkapkan kepada televisi nasional.
Gaidai tidak memerinci tetapi menyebutkan, pasukan Ukraina masih memegang posisi mereka di zona industri kota.
"Pertempuran paling sengit ada di Sievierodonetsk. Pertempuran yang bergerak cepat sedang terjadi saat ini," katanya, seperti dikutip Reuters.
Sementara Zelenskyy mengatakan, dia telah melakukan perjalanan ke Lysychansk, selatan Sievierodonetsk, dan Soledar, kunjungan langka baginya di luar Kyiv sejak invasi Rusia pada 24 Februari dan mungkin yang paling dekat dengan garis depan.
Baca Juga: Pertama Kali Sejak April, Rusia Serang Ibu Kota Ukraina dengan Rudal Jarak Jauh
"Apa yang Anda semua pantas dapatkan adalah kemenangan, itu adalah hal yang paling penting. Tetapi, tidak dengan biaya berapa pun," kata Zelenskyy, yang mengenakan kaus khas khaki, kepada pasukan Ukraina dalam sebuah video yang dirilis Minggu (5/6) malam, seperti dilansir Reuters.
Lysychansk dan Sievierodonetsk berada di Wilayah Luhansk dan Soledar ada di Wilayah Donetsk. Bersama-sama mereka membentuk Donbas, jantung industri Ukraina, yang Rusia katakan sedang dalam misi untuk "membebaskan".
Moskow telah memfokuskan sebagian besar senjatanya pada Donbas, setelah Ukraina mendorong pasukannya dari Kyiv dan kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv.
Pasukan Rusia memperkuat posisi mereka di Wilayah Kharkiv dan "melakukan penembakan artileri dan mortir intensif di posisi kami" untuk mempertahankan wilayah yang mereka duduki, menurut Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, Senin (6/6).
Rusia menargetkan infrastruktur sipil di beberapa kota di wilayah tersebut. Dan, pemerintah setempat mengatakan, tiga warga sipil tewas dan 10 terluka dalam serangan pasukan Rusia.