kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

DBS bakal memiliki unit bisnis Societe Generale


Kamis, 23 Januari 2014 / 11:00 WIB
DBS bakal memiliki unit bisnis Societe Generale
ILUSTRASI. Pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia.


Sumber: Reuters | Editor: Dessy Rosalina

SINGAPURA/HONG KONG. Kendati pemulihan ekonomi global masih tertatih-tatih, perbankan tetap optimistis. Ketidakpastian ekonomi bahkan tak meredam hasrat perbankan ekspansi.

Tengok saja DBS Group Holdings. Perbankan asal Singapura ini selangkah lagi menambah kepemilikan portofolio bank. Sumber Reuters memberikan kisikan, selangkah lagi DBS bakal mengakuisisi Societe Generale.

Menurut sang sumber, DBS sudah memasuki tahap final dalam proses akuisisi unit bisnis private banking Societe Generale di Asia. "Aset private banking Societe Generale akan menjadikan aset private banking DBS bertambah hingga tiga kali lipat," tambah sumber tadi, pada Rabu (22/1).

Asal tahu saja, valuasi unit bisnis private banking Societe Generale bernilai antara US$ 300 juta hingga US$ 400 juta. Andaikan rencana DBS berjalan sesuai rencana, aksi ini masuk deretan tiga besar transaksi bank di pasar Asia, berdasarkan nilai.

Dana kelolaan private banking DBS per Desember 2012 mencapai US$ 46 miliar. Sementara private banking Societe Generale di Asia mengelola dana sekitar US$ 15 miliar.

Dengan memiliki unit bisnis Societe Generale, DBS akan masuk menjadi pemain bisnis private banking terbesar keenam atau ketujuh di Asia. Saat ini, penguasa pasar Asia adalah UBS dan Citigroup dengan aset masing-masing lebih dari US$ 200 miliar.

Jurubicara DBS menegaskan, aksi akuisisi tersebut tak lepas dari upaya memperbesar bisnis nasabah tajir alias wealth management. Namun, ambisi DBS bisa jadi gagal.

Miliarder Asia bertambah

ABN AMRO disebut-sebut masih menaruh minat terhadap unit private banking Societe Generale. Ada lima penawar yang telah mengajukan harga beli.

Sejatinya, daya tahan ekonomi Asia sejak krisis finansial tahun 2008 memicu penambahan populasi orang tajir. Laporan Wealth-X dan UBS World Ultra Wealth Report memproyeksikan, harta miliarder Asia bertambah gemuk menjadi US$ 6,6 triliun tahun ini.

Prediksi lain, kekayaan melimpah miliarder Asia bakal meyukap peta pasar dunia. Total kekayaan Asia akan melampaui harta miliarder Eropa di tahun 2017 dan menggeser miliarder Amerika Serikat di tahun 2024.Kendati demikian, margin bank di industri private banking semakin tipis. Penyebabnya, ongkos regulasi yang meningkat dan belanja modal TI.

Penjualan private banking HSBC ke Credit Suisse dan pembelian unit Macquarie Group oleh Julius Baer menandai kebangkitan wealth management Asia. 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×