Sumber: AP | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - DAMASKUS. Presiden Suriah, Bashar al-Assad, mengeluarkan dekrit khusus untuk mengatasi krisis ekonomi di negaranya. Salah satu poin utamanya adalah kenaikan gaji untuk pegawai negeri sipil dan anggota militer.
Dilansir dari AP, pada hari Minggu (11/7) Assad mengeluarkan dekrit yang memberi ratusan ribu pegawai negeri sipil dan anggota militer kenaikan gaji 50% di tengah krisis ekonomi dan keuangan yang keras serta kenaikan harga untuk produk-produk vital.
Ini merupakan kenaikan gaji pertama yang diumumkan pemerintah, setelah terakhir kali terjadi pada tahun 2019 silam.
Keputusan Assad ini keluar sehari setelah negara menggandakan harga roti, bahan pokok utama negara, dan menaikkan 180% harga bahan bakar diesel.
Ekonomi Suriah terus tertekan oleh oleh perang yang terjadi selama satu dekade, sanksi dari negara-negara Barat, serta korupsi yang terus meluas.
Baca Juga: Palang Merah Internasional temukan ratusan anak yang dipenjara di Suriah
Krisis ekonomi dan keuangan yang parah di negara tetangganya, Lebanon, ternyata juga memberikan dampak yang cukup signifikan bagi perdagangan Suriah.
Dekrit yang diumumkan Presiden Assad membuat pendapatan bulanan minimum di Suriah ada di level 71.515 pound Suriah, atau sekitar US$ 22.
Jumlah itu naik dari 47.000 pound Suriah, atau sekitar US$ 18 per bulannya.
Bukan cuma itu, para pensiunan PNS dan militer juga mendapatkan kenaikan tunjangan pensiun hingga 40%.
Menurut PBB, saat ini Suriah ada di masa ketahanan pangan terburuk yang pernah ada, di mana hampir 80% warga Suriah hidup dalam kemiskinan, dan 60% ada di kondisi rawan pangan.