kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,02   3,68   0.41%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Palang Merah Internasional temukan ratusan anak yang dipenjara di Suriah


Kamis, 01 Juli 2021 / 13:55 WIB
Palang Merah Internasional temukan ratusan anak yang dipenjara di Suriah
ILUSTRASI. Pengungsi anak mengikuti acara yang diselenggarakan Yayasan Violet, sebagai kampanye melawan Covid-19, di sebuah kamp di kota Maarat Masrin di bagian utara Idlib, Suriah, Selasa (14/4/2020).


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada hari Rabu (29/6) melaporkan temuan ratusan anak yang dipenjara di penjara dewasa di wilayah timur laut Suriah.

Dilansir dari Reuters, anak-anak tersebut dipindahkan ke penjara dari al-Hol, sebuah kamp gurun pasir yang dijalankan oleh pasukan Kurdi Suriah untuk 60.000 orang dari lebih dari 60 negara.

"Ratusan anak-anak, kebanyakan anak laki-laki, beberapa berusia 12 tahun, ditahan di penjara dewasa, tempat-tempat yang bukan untuk mereka," kata Fabrizio Carboni, direktur regional ICRC untuk Timur Tengah, mengatakan dalam jumpa pers.

ICRC adalah satu-satunya lembaga yang memiliki akses ke tempat-tempat penahanan semacam itu. Sepanjang tahun lalu, ICRC telah melakukan kunjungan ke 36 titik di seluruh Suriah.

ICRC juga memperbarui seruannya bagi negara-negara untuk memulangkan warga negara mereka dari kamp al-Hol dan menjaga keluarga tetap bersama sesuai dengan hukum internasional.

Baca Juga: Misi berlanjut, PBB setujui anggaran US$ 6 miliar untuk pasukan penjaga perdamaian

Ditemukannya ratusan anak-anak di dalam penjara dewasa kini menjadi perhatian lebih bagi ICRC. Kondisi narapidana maupun tempat tahanan yang tak layak menjadi masalah serius.

"Saya benar-benar tidak terbiasa melihat begitu banyak anak di balik kawat berduri," kata Carboni.

Saat ini ICRC terus berupaya memberikan dukungan sosial kepada para pengungsi di Suriah, termasuk menyediakan makanan dan air. Adanya peningkatan jumlah anak-anak yang meninggal tahun lalu, kebutuhan medis juga menjadi perhatian utama.

Badan anak-anak PBB, UNICEF, melaporkan delapan anak di bawah usia 5 tahun meninggal di kam al-Hol bulan Agustus tahun lalu, separuhnya karena komplikasi terkait malnutrisi.

Kematian lainnya disebabkan oleh dehidrasi akibat diare, gagal jantung, pendarahan dalam dan hipoglikemia.

Selanjutnya: Gejolak politik Myanmar memaksa 230.000 penduduk mengungsi




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×