kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Delta Air beli kilang minyak


Kamis, 05 April 2012 / 11:05 WIB
Delta Air beli kilang minyak
ILUSTRASI. Petani menunjukkan umbi tanaman porang di Desa Kedung Sari, Gebog, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (30/12/2020). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho.


Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia

NEW YORK. Bukan kabar baru, maskapai dunia dililit tingginya harga bahan bakar. Delta Airlines memilih mempertimbangkan membeli sebuah kilang minyak nganggur milik ConocoPhillips untuk mengamankan bahan bakarnya.

Seorang sumber yang mengaku dekat dengan proses negosiasi ini mengatakan, kilang Trainer di Pennsylvania tersebut bisa memproduksi 185.000 barel per hari. Petinggi maskapai kedua terbesar di Amerika ini sudah dua kali bertemu dengan pihak Conoco. Meski tidak menjelaskan detil soal transaksi ini, dia bilang, Conoco memberi waktu proses penjualan sampai dua bulan mendatang.

CNBC melaporkan, Delta bisa menawar US$ 100 juta untuk kilang tersebut. Trainer tak beroperasi sejak September lalu lantaran magin tertekan dan permintaan yang lemah.

Juru bicara Delta enggan memberi komentar. Sedangkan juru bicara Conoco mengatakan, perusahaan tidak berkomentar pada spekulasi pasar. "Kami tetap melanjutkan upaya untuk mencari pembeli bagi kilang Trainer," kata Rich Johnson, dari Conoco.

Sejalan dengan industri, Delta juga menghabiskan sepertiga biaya operasional untuk bensin pesawat. Salah satu maskapai komersil terbesar dunia ini mengeluarkan US$ 12 miliar sepanjang tahun lalu untuk 250.000 barel kerosin perhari.

Analis melihat, Delta tidak bisa menahan volatilitas harga kerosin dengan membeli kilang minyak. Namun, perusahaan bisa lebih mengendalikan margin dan mengamankan pasokan. "Jika DAL bisa konsisten mendapat untung US$ 0,05 per galon, sudah sangat baik," kata Hunter Keay, analis maskapai dari Wolfe Trahan.

Bahan bakar merupakan pengeluaran terbesar maskapai, sampai 30% dari total biaya operasional. IATA, asosiasi industri maskapai mencatat, harga bahan bakar jet US$ 3,32 per galon (US$ 139,30 per barel) akhir Maret lalu, naik 2,9% dibanding setahun sebelumnya.




TERBARU

[X]
×