Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Upaya tersebut sejauh ini telah mencakup sekitar 5,5% dari 950 juta orang yang memenuhi syarat, meskipun India adalah produsen vaksin terbesar di dunia.
Gelombang kedua yang menghancurkan selama bulan April dan Mei membanjiri layanan kesehatan, menewaskan ratusan ribu orang. Foto-foto api pemakaman yang berkobar di tempat parkir menimbulkan pertanyaan tentang peluncuran vaksin yang kacau balau.
Sejak Mei, vaksinasi di India rata-rata kurang dari 3 juta dosis sehari, jauh dari target 10 juta yang dikatakan pejabat kesehatan India yang sangat penting untuk melindungi jutaan orang yang rentan terhadap lonjakan baru.
Menurut ahli epidemiologi yang berbasis di Delhi Rajib Dasgupta, mempertahankan kecepatan vaksinasi akan terbukti menantang ketika harus menyuntikkan orang yang lebih muda di daerah-daerah seperti itu.
Baca Juga: Kemenkes nilai ada kecenderungan varian Delta menular kepada anak-anak
India telah memberikan vaksin AstraZeneca, yang dibuat secara lokal oleh Serum Institute of India, dan vaksin buatan sendiri bernama Covaxin yang dibuat oleh Bharat Biotech.
Pekan lalu, Serum Institute mengatakan pihaknya berencana untuk meningkatkan produksi bulanan menjadi sekitar 100 juta dosis mulai Juli. Bharat sekarang memperkirakan akan menghasilkan 23 juta dosis per bulan.
Baca Juga: Pakar AS: Varian Delta Covid-19 ancaman terbesar bagi AS