kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Delta Plus, varian Covid-19 terbaru di India yang bikin resah


Kamis, 24 Juni 2021 / 07:16 WIB
Delta Plus, varian Covid-19 terbaru di India yang bikin resah


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BENGALURU. Pada Selasa (22/6/2021), India menyatakan telah menemukan varian virus corona baru yang menjadi perhatian. Dilaporkan, ada hampir dua lusin kasus telah terdeteksi di tiga negara bagian di India.

Menteri Kesehatan Federal Rajesh Bhushan dalam konferensi pers mengungkapkan, varian yang diidentifikasi secara lokal sebagai "Delta plus", ditemukan dalam 16 kasus di negara bagian Maharashtra.

Melansir Reuters, Kemenkes India mengatakan Delta plus menunjukkan peningkatan penularan dan menyarankan negara bagian untuk meningkatkan pengujian.

Pada hari Senin, India sudah melakukan vaksinasi dengan angka rekor 8,6 juta orang dengan menawarkan suntikan gratis untuk semua warga usia dewasa. Namun para ahli meragukan India bisa mempertahankan kecepatan vaksinasi tersebut.

Baca Juga: Varian Delta bisa menular hanya dengan berpapasan? Begini kata Kemenkes

"Ini jelas tidak berkelanjutan," Chandrakant Lahariya, pakar kebijakan publik dan sistem kesehatan, mengatakan kepada Reuters.

"Dengan drive satu hari seperti itu, banyak negara bagian telah mengkonsumsi sebagian besar stok vaksin mereka saat ini, yang akan mempengaruhi vaksinasi dalam beberapa hari ke depan," tambahnya.

Dia juga mengatakan, dengan pasokan vaksin yang diproyeksikan saat ini untuk beberapa bulan ke depan, tingkat harian maksimum yang dapat dicapai adalah 4 hingga 5 juta dosis.

Baca Juga: Varian Delta makin menyebar, sudah bercokol di 85 negara

Upaya tersebut sejauh ini telah mencakup sekitar 5,5% dari 950 juta orang yang memenuhi syarat, meskipun India adalah produsen vaksin terbesar di dunia.

Gelombang kedua yang menghancurkan selama bulan April dan Mei membanjiri layanan kesehatan, menewaskan ratusan ribu orang. Foto-foto api pemakaman yang berkobar di tempat parkir menimbulkan pertanyaan tentang peluncuran vaksin yang kacau balau.

Sejak Mei, vaksinasi di India rata-rata kurang dari 3 juta dosis sehari, jauh dari target 10 juta yang dikatakan pejabat kesehatan India yang sangat penting untuk melindungi jutaan orang yang rentan terhadap lonjakan baru.

Menurut ahli epidemiologi yang berbasis di Delhi Rajib Dasgupta, mempertahankan kecepatan vaksinasi akan terbukti menantang ketika harus menyuntikkan orang yang lebih muda di daerah-daerah seperti itu.

Baca Juga: Kemenkes nilai ada kecenderungan varian Delta menular kepada anak-anak

India telah memberikan vaksin AstraZeneca, yang dibuat secara lokal oleh Serum Institute of India, dan vaksin buatan sendiri bernama Covaxin yang dibuat oleh Bharat Biotech.

Pekan lalu, Serum Institute mengatakan pihaknya berencana untuk meningkatkan produksi bulanan menjadi sekitar 100 juta dosis mulai Juli. Bharat sekarang memperkirakan akan menghasilkan 23 juta dosis per bulan.

Baca Juga: Pakar AS: Varian Delta Covid-19 ancaman terbesar bagi AS

Pada hari Selasa, saluran televisi CNBC-TV18 melaporkan bahwa data fase-3 untuk Covaxin menunjukkan kemanjuran 77,8%.

India mungkin juga akan segera meluncurkan vaksin Sputnik V Rusia secara massal, dan pemerintah mengharapkan untuk mengimpor vaksin tahun ini dari pembuat besar seperti Pfizer.

Meskipun infeksi baru di India telah turun ke level terendah dalam lebih dari tiga bulan, para ahli mengatakan vaksinasi harus ditingkatkan karena penularan varian baru.

Selama 24 jam terakhir India melaporkan 42.640 infeksi baru, terendah sejak 23 Maret, dan 1.167 kematian.

Data kementerian kesehatan menunjukkan, infeksi sekarang mencapai 29,98 juta, dengan jumlah kematian 389.302.

Selanjutnya: Cara mencegah Covid-19 akibat infeksi virus corona varian Delta yang merajalela




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×