Sumber: Reuters,Bloomberg | Editor: Hendra Gunawan
NEW YORK. Intel Corp, raksasa teknologi dunia asal Amerika Serikat (AS), dikabarkan akan membeli Altera Corp, perusahaan produsen chip. Menurut informasi yang dibocorkan oleh sumber Reuters, nilai akuisisi tersebut mencapai lebih dari US$ 10 miliar dan merupakan nilai akuisisi tertinggi sepanjang sejarah Intel.
Gara-gara informasi yang pertama kali dirilis oleh Wall Street Journal, harga saham Altera melonjak 28% menjadi US$ 44,39 per saham pada akhir pekan lalu. Begitu pula dengan harga saham Intel yang meningkat 6,4% menjadi US$ 32 per saham.
Jika mengacu harga saham Altera saat informasi itu pertama kali muncul, Kamis lalu, nilai akuisisinya ditaksir US$ 10,4 miliar. Adapun kalau mengacu harga pada penutupan perdagangan Jumat (27/3) lalu, nilai transaksi ini bisa mencapai US$ 13 miliar. Ini merupakan rekor tertinggi aksi korporasi Intel setelah mengakuisisi perusahaan software keamanan, McAfee, tahun 2011 yang mencapai sekitar US$ 7,7 miliar.
Altera merupakan perusahaan chip yang banyak digunakan dalam menara seluler, militer dan industri aplikasi lainnya. Dus, aksi korporasi ini sejalan dengan keinginan Chief Executive Officer Intel Brian Krnzanich untuk memperluas bisnis Intel ke pasar baru. Maklum, pasar komputer pribadi (PC) sedang melempem.
Jika Intel sukses membeli Altera, perusahaan pembuat chip nomor satu di dunia itu, bisa memperluas pasarnya untuk industri aplikasi otomotif dan komunikasi. "Ini akan jadi langkah signifikan bagi Intel dan perubahan signifikan dalam strategi," ujar Betsy Van Hees, analis Wedbush Securities Inc mengutip Bloomberg.
Tidak bergantung PC
Akuisisi tersebut akan menutupi penurunan kinerja Intel. Selain itu, mengurangi ketergantungan Intel di pasar PC. Ke depan, Intel berpeluang menjajal pasar pusat data perusahaan. Maklum, chip buatan Altera banyak digunakan di pusat data perusahaan. "Masuk akal jika Intel akan mencari peluang pertumbuhan dari bisnis lain," tambah Stacy Rasgon, analis Sanford C. Bernstein & Co.
Maklum, kendati Intel masih menguasai pasar chip yang digunakan di komputer PC, pertumbuhan kinerja perusahaan yang bermarkas besar di California tersebut lebih lambat ketimbang para pesaingnya dalam beberapa tahun terakhir. Kinerja Intel terpukul oleh meroketnya popularitas ponsel pintar.
Tak heran, awal bulan ini, Intel memangkas proyeksi penjualan kuartal I-2015 sebesar US$ 1 miliar. Dengan demikian, pendapatan Intel dalam tiga bulan pertama diramal hanya US$ 12,8 miliar dengan batas atas dan batas bawah masing-masing US$ 300 juta.
Adapun penjualan Intel sepanjang tahun 2014 sebesar US$ 14,4 miliar. Namun, pada periode sama, Intel membukukan kerugian operasional US$ 4,21 miliar. "Di permukaan, Altera adalah satu-satunya perusahaan semikonduktor dengan margin kotor yang lebih baik dari Intel," ujar Timothy Arcuri, analis Cowen & Co seperti dikutip Reuters.