kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.834   -94,00   -0,60%
  • IDX 7.456   -36,12   -0,48%
  • KOMPAS100 1.155   -4,46   -0,38%
  • LQ45 915   -5,13   -0,56%
  • ISSI 226   -0,31   -0,14%
  • IDX30 472   -2,63   -0,55%
  • IDXHIDIV20 569   -3,89   -0,68%
  • IDX80 132   -0,47   -0,35%
  • IDXV30 140   -0,44   -0,31%
  • IDXQ30 157   -0,93   -0,59%

Demonstran Thailand bertahan di jalanan


Sabtu, 18 Januari 2014 / 16:11 WIB
Demonstran Thailand bertahan di jalanan
ILUSTRASI. BRI Liga 1 2022/2023


Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia

BANGKOK. Protes di Thailand terus memanas. Sabtu (18/1), kelompok demonstran masih berkonvoi di ibu kota Bangkok, sementara grup lain mencoba memasuki kompleks polisi. Para demonstran seakan tak terpengaruh dengan ledakan granat yang terjadi sehari sebelumnya.

Hingga saat ini, belum diketahui siapa di balik serangan terhadap demostrasi tersebut. Para demonstran sudah hampir sepekan memblokade jalan-jalan utama di Bangkok dan melumpuhkan kantor kementrian, dan menyuarakan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra untuk mundur.

Jumat lalu, sebuah granat meledak dan melukai 36 orang. Satu orang tewas karena kehabisan darah setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit Bangkok.

Insiden tersebut diyakini akan memicu pergolakan Thailand, yang dua pekan lagi menggelar pemilihan umum. Boonyakian Karavekphan, salah satu pengamat politik dari Ramkamhaeng University di Bangkok mengkhawatirkan, demonstrasi ini akan segera mengundang intervensi militer. Apalagi, gerakan ini sudah mulai memberi imbas negatif pada perekonomian.

"Serangan tersebut akan memicu perpecahan antara demonstran dengan polisi atau kelompok yang dianggap loyal dengan pemerintah, dan mempercepat terjadinya intervensi militer," kata dia.

Demonstrasi ini merupakan kisah panjang upaya menurunkan posisi keluarga Shinawatra, yang menjadi simbol pimpinan korupsi di Thailand. Yingluck merupakan adik perempuan bungsu dari presiden Thailand terdahulu Thaksin Shinawatra.

Pemerintahan Yingluck masih memutuskan bertahan. Anusonrn Iamsa-ard, Deputi Jurubicara untuk Puea Thai, partai pengusung Yingluck mengatakan, demonstrasi ini merupakan gerakan yang putus asa. "Mereka mencoba melumpuhkan kota namun tak berhasil, sehingga mereka mencoba taktik lain termasuk membuat penyerangan, lalu menyalahkan itu pada pemerintah," kata dia.

Sementara itu, para pengguna "kaos merah" atau pendukung Yingluck saat ini berlindung di luar Bangkok, untuk mengurangi risiko konflik.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×