kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.859   -119,00   -0,76%
  • IDX 7.478   -13,75   -0,18%
  • KOMPAS100 1.157   -1,90   -0,16%
  • LQ45 916   -3,66   -0,40%
  • ISSI 227   0,76   0,33%
  • IDX30 472   -2,98   -0,63%
  • IDXHIDIV20 569   -3,58   -0,62%
  • IDX80 133   -0,18   -0,13%
  • IDXV30 141   0,46   0,33%
  • IDXQ30 158   -0,66   -0,41%

Yingluck akan diperiksa KPK Thailand


Jumat, 17 Januari 2014 / 10:02 WIB
Yingluck akan diperiksa KPK Thailand
ILUSTRASI. Net buy asing mencapai lebih dari Rp 64 triliun sejak awal tahun.


Sumber: BBC | Editor: Asnil Amri

BANGKOK. Komisi Pemberantasan Korupsi (NACC) Thailand menyatakan akan melakukan penyelidikan terhadap Perdana Menterinya, yakni Yingluck Shinawatra terkait skema subsidi beras yang kontroversial.

NACC yang mirip dengan KPK di Indonesia itu menyatakan, penyelidikan akan dipusatkan pada kemungkinan adanya kelalaian yang dilakukan perdana menteri terkait dengan skema subsidi bagi para petani.

"Mereka yang mengawasi skema tahu ada kerugian, tetapi tidak menghentikan kebijakan itu," kata juru bicara NACC, Vicha Mahakhun dalam sebuah konferensi pers di Bangkok, kemarin (16/1).

Komisi itu juga akan menelusuri kemungkinan Yingluck melanggar hukum. Perlu diketahui, skema subsidi beras yang dikeluarkan pemerintah Yingluck memberikan jaminan kepada petani beras untuk menjual beras di atas harga pasar dunia.

Program subsidi tersebut banyak mendapatkan kecaman karena rawan dikorupsi. Dengan adanya skema tersebut, Thailand memiliki pasokan beras yang berlebih, sementara pemerintah Thailand tak mampu menjual seluruhnya yang berujung pada gagal bayar kepada petani.

Selain akan menghadapi proses hukum, Yingluck kini menghadapi risiko politik di negaranya. Aksi unjuk rasa yang meminta Yingluck turun dari jabatannya marak terjadi di Thailand.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×