kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Denmark: Wanita yang meninggal setelah terima vaksin punya gejala sangat tidak biasa


Senin, 15 Maret 2021 / 16:16 WIB
Denmark: Wanita yang meninggal setelah terima vaksin punya gejala sangat tidak biasa
ILUSTRASI. Vaksin virus corona buatan Oxford-AstraZeneca terlihat di Basingstoke Fire Station, di Basingstoke, Inggris, 4 Februari 2021. REUTERS/Peter Cziborra


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - COPENHAGEN. Seorang wanita Denmark berusia 60 tahun yang meninggal karena pembekuan darah setelah menerima vaksin virus corona dari AstraZeneca memiliki gejala yang "sangat tidak biasa", Badan Pengawas Obat Denmark mengatakan pada Minggu (14/3).

Mengutip Reuters, Badan Pengawas Obat Denmark menyebutkan, perempuan itu memiliki jumlah trombosit dan gumpalan darah yang rendah di pembuluh kecil dan besar, serta pendarahan.

Program vaksinasi di Eropa mengecewakan dalam dua minggu terakhir oleh laporan bahwa penerima inokulasi vaksin virus corona AstraZeneca mengalami pembekuan darah.

Badan Pengawas Obat Eropa menyatakan, tidak ada indikasi bahwa kejadian itu disebabkan oleh vaksinasi, pandangan yang juga digaungkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia pada Jumat (12/3) pekan lalu.

AstraZeneca Plc mengatakan pada Minggu (14/3), tinjauan data keamanan orang yang divaksinasi dengan vaksin virus corona mereka tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko pembekuan darah.

Selanjutnya: Ikuti Irlandia, Belanda juga tangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×