Sumber: BBC | Editor: Yudho Winarto
LAPORAN tahunan lembaga pegiat Wartawan Tanpa Batas atau RSF menunjukkan kekerasan terhadap wartawan semakin biadab dan penculikan pun semakin meningkat sepanjang tahun 2014 ini. Meskipun, jumlah wartawan yang tewas mengalami penurunan.
RSF menyebutkan pemenggalan wartawan oleh militan Islam di Suriah memperlihatkan serangan yang makin biadab atas wartawan. Ditambahkan bahwa pembunuhan atas James Foley dan Steve Sotloff oleh militan Negara Islam atau ISIS mencerminkan risiko yang dihadapi wartawan dalam meliput konflik di dunia modern.
"Jarang sekali wartawan dibunuh dalam suasana propaganda biadab, yang mengejutkan seluruh dunia," seperti tertulis dalam pernyataan RSF, Selasa (16/12).
Bagaimanapun terjadi penurunan dalam jumlah wartawan yang meninggal menjadi 61 jiwa sepanjang 2014 dari 71 wartawan pada tahun sebelumnya.
Sedangkan jumlah wartawan yang diculik meningkat sekitar 37% menjadi 119 wartawan dengan sebagian besar penculikan terjadi di Ukraina, Libia, dan Suriah. Sementara, sebanyak 40 wartawan masih disandera sampai saat ini.
RSF menambahkan bahwa wartawan lokal menghadapi risko yang lebih tinggi walau tidak selalu menjadi berita besar.
"Dari 22 wartawan yang diculik di Suriah, 16 adalah warga Suriah sendiri. Dan semua delapan wartawan yang diculik di Irak adalah warga Irak." tulis R