kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Di kuartal III, laba Coca-Cola naik 8,4%


Rabu, 20 Oktober 2010 / 07:15 WIB
ILUSTRASI. PRESIDEN HADIRI RAKERNAS PDIP


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Coca-Cola Co membukukan kenaikan laba di kuartal III sebesar 8,4%. Produsen soft dring terbesar dunia dalam rilisnya kemarin waktu AS mengatakan, laba bersih naik menjadi US$ 2,06 miliar atau 88 sen per saham.

Di luar perhitungan beberapa item, laba Coca-Cola mencapai 92 sen. Sedangkan estimasi analis mematok laba sebesar 89 sen. Coca-Cola juga bilang, pihaknya akan melakukan pembelian kembali sahamnya senilai US$ 2 miliar pada tahun ini. Angka tersebut naik dari rencana sebelumnya sebesar US$ 1,5 miliar.

Hal ini terjadi setelah Coca-Cola berhasil meningkatkan jumlah pelanggannya di luar negeri dan meningkatkan volume penjualan di America Utara selama dua kuartal berturut-turut. Asal tahu saja, volume pejualan di Eurasia dan Afrika naik 12%. Wajar saja, di kawasan ini, Coca-Cola baru saja meluncurkan produk minuman baru di India dan Rusia. Sementara, volume tingkat penjualan di Amerika Utara naik 2%.

"Stabilnya perekonomian di Amerika Utara menandakan konsumen bersedia untuk membeli kembali soft drink," kata Philip Gorham, senior equity analyst Morningstar Inc.

Semenara itu, penjualan Coca-Cola naik menjadi US$ 8,43 miliar, melampaui estimasi analis yang dihimpun Bloomberg. Hal ini juga berpengaru pada penjualan soft drink global yang naik 5%, dipicu oleh merek Coca-Cola. Sebagai perbandingan, pada kuartal yang sama tahun lalu, penjualan soft drink global turun 4%.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×