kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di tengah ambisi China, Jepang mempererat hubungan dengan Indonesia dan Vietnam


Jumat, 16 Oktober 2020 / 10:01 WIB
Di tengah ambisi China, Jepang mempererat hubungan dengan Indonesia dan Vietnam
ILUSTRASI. Japanese Chief Cabinet Secretary Yoshihide Suga poses for a picture following his press conference at LDP (Liberal Democratic Party) headquarters, in Tokyo, Japan September 14, 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  TOKYO. Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga berkomitmen meningkatkan hubungan keamanan dengan Indonesia dan Vietnam. 

Kebijakan itu Suga wujudkan saat mengunjungi Vietnam dan Indonesia pekan depan di tengah kekhawatiran Jepang akan meningkatnya ambisi China di kawasan.

Kendati, Jepang kemungkinan menghindari retorika keras anti China seperti yang dilakukan sekutunya, Amerika Serikat (AS).

Suga yang kurang berpengalaman dalam diplomatik akan mengikuti jejak pendahulunya Shinzo Abe. Ia menjadikan kedua negara di Asia Tenggara ini, yakni Indonesia dan Vietnam, sebagai tujuan perjalanan luar negeri pertamanya sejak menjabat pada bulan September 2020 lalu.

Baca Juga: China-Jepang: Beijing buka museum online untuk mendukung klaim atas Kepulauan Diaoyu

"Saya kira ini penting untuk ditunjukkan... kami lebih menekankan dan mementingkan wilayah itu dan kami tertarik dengan situasi keamanan, terutama di Laut China Selatan," kata Kunihiko Miyake, penasihat khusus suga, yang juga mantan diplomat seperti dilansir Reuters, Jumat (16/10).

Suga akan mengunjungi Vietnam, yang saat ini menjadi ketua ASEAN dan kemudian Indonesia, negara dengan ekonomi terbesar di kawasan, dalam perjalanan empat hari mulai Minggu ini.

Jepang juga harus menyeimbangkan hubungan ekonominya yang dalam dengan China dengan maslaah keamanan. Termasuk dorongan Beijing untuk menegaskan klaim atas sengketa pulau di Laut China Timur.

Sementara itu, negara-negara anggota ASEAN banyak memiliki perselisihan teritorial dengan China. Karena itu, Suga akan lebih berhati-hati dalam mengasingkan mitra ekonomi besarnya dan juga enggan terjebak dalam konfrontasi yang intens antara AS dan China.

Selanjutnya: Militer China siaga penuh, saat kapal perusak berpeluru kendali AS di Selat Taiwan




TERBARU

[X]
×