kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Di tengah ketegangan di Laut China Selatan, AS dan Thailand gelar latihan militer


Senin, 03 Agustus 2020 / 23:50 WIB
Di tengah ketegangan di Laut China Selatan, AS dan Thailand gelar latihan militer


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Di tengah ketegangan di Laut China Selatan, Amerika Serikat (AS) dan Thailand menggelar latihan militer gabungan bulan ini di negeri gajah putih.

Hanya, latihan tersebut menuai kritik di media sosial, setelah pihak berwenang mengumumkan 100 lebih tentara AS yang berkunjung akan menjalani karantina wajib 14 hari.

Mengutip Reuters, menurut Kepala Unit Anti-Virus Corona Angkatan Darat Thailand Nattapon Srisawat, sekitar 106 tentara AS akan bergabung dengan tiga latihan terpisah, dari 18 hingga 30 Agustus, di tiga provinsi.

Meski begitu, Srisawat menegaskan, tentara AS tetap akan terkena persyaratan yang sama dengan siapa pun yang memasuki Thailand, yakni melakukan karantina wajib.

Baca Juga: AS dan Thailand bertemu, untuk melawan pengaruh China di Asia Tenggara?

Thailand telah melewati dua bulan tanpa transmisi lokal virus corona, dan mencatat infeksi lebih dari 3.300 kasus. Dan, telah menutup perbatasan bagi wisatawan untuk mencegah penyebaran virus corona. 

Tapi, Thailand memungkinkan orang asing masuk ke negara mereka dengan izin khusus. Hanya, semua warga negara asing harus menjalani karantina wajib selama dua minggu.

Halaman Facebook populer Thailand menarik 25.000 suka ketika mempertanyakan perlu tidaknya mengadakan latihan bersama antara dua sekutu bersejarah tersebut di tengah krisis kesehatan global.

"Apakah benar-benar perlu untuk berlatih dengan tentara asing sekarang? Jika tidak berdampak pada hubungan, tunda saja," katan halaman Facebook Thailand seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Kian panas, AS ajak ASEAN mengakui China telah melanggar hukum di Laut China Selatan


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×