kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di tengah perang dagang AS-China, Elon Musk dan Jack Ma jadi pembicara di Shanghai


Senin, 26 Agustus 2019 / 17:56 WIB
Di tengah perang dagang AS-China, Elon Musk dan Jack Ma jadi pembicara di Shanghai
ILUSTRASI. Elon Musk - SPACEX-HYPERLOOP


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. CEO Tesla Inc Elon Musk dan Chairman Alibaba Group Holding Ltd Jack Ma akan berbicara dalam sebuah konferensi tentang kecerdasan buatan (AI) yang sama. Acara ini berlangsung pekan ini di Shanghai, China.

Mengutip Reuters, seorang juru bicara Alibaba bilang, Musk dan Jack Ma bakal menjadi pembicara pada 29 Agustus nanti di World Artificial Intelligence Conference 2019 di Shanghai.

Baca Juga: Seperti di film, Elon Musk ingin memasang chip di otak manusia

Sayang, Tesla tidak menjawab pertanyaan Reuters soal kehadiran Musk di acara tersebut. Cuma lewat akun Twitter-nya awal bulan ini, Musk mengatakan, akan menghadiri sebuah konferensi di China.

Masih dicuitan yang sama, Musk mengungkapkan, bakal meluncurkan The Boring Company di China, perusahaan transportasi bawah tanah, dalam perjalanan yang sama ke negeri tembok raksasa.

Yang terang, kehadiran Musk dan Jack Ma sebagai pembicara dalam World Artificial Intelligence Conference 2019 di tengah perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang kian memanas.

Baca Juga: Belajar dari Jack Ma, si manusia gaptek yang menjelma menjadi miliarder

Tesla adalah salah satu dari beberapa perusahaan AS yang terkena dampak perang dagang. Saat ini, Tesla sedang membangun pabrik kendaraan di Shanghai.

Pada awal 2018 lalu, Musk mengirim pesan kepada Trump secara terbuka lewat akun Twitter, yang menyesali pengenaan tarif 25% atas mobil impor dari China yang masuk pasar negeri paman Sam.

Jack Ma sendiri menjadi seorang kritikus yang blak-blakan tentang perang dagang. Akhir tahun lalu, di ajang China International Import Expo di Shanghai, pengusaha raksasa e-commerce ini menyebut konflik tersebut sebagai hal paling bodoh di dunia.




TERBARU

[X]
×