kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.918.000   12.000   0,63%
  • USD/IDR 16.387   -28,00   -0,17%
  • IDX 7.648   29,73   0,39%
  • KOMPAS100 1.064   -0,39   -0,04%
  • LQ45 804   -1,35   -0,17%
  • ISSI 256   0,28   0,11%
  • IDX30 416   -0,53   -0,13%
  • IDXHIDIV20 476   -0,92   -0,19%
  • IDX80 120   -0,04   -0,03%
  • IDXV30 123   0,15   0,12%
  • IDXQ30 132   -0,48   -0,36%

Di tengah perang dagang, China memangkas tarif impor banyak produk mulai 1 November


Senin, 01 Oktober 2018 / 05:29 WIB
Di tengah perang dagang, China memangkas tarif impor banyak produk mulai 1 November
ILUSTRASI. ALIBABA akuisisi SUN ART RETAIL untuk gerai offline


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China akan memotong tarif impor atas produk tekstil dan logam, termasuk produk baja, menjadi 8,4% dari 11,5%, efektif pada 1 November, kata Kementerian Keuangan China pada hari Minggu.

Beijing telah berjanji mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan impor tahun ini di tengah meningkatnya ketegangan dengan beberapa mitra dagang terbesarnya, seperti Amerika Serikat.

Sebelumnya pada bulan Juli, China mengurangi tarif impor pada berbagai barang konsumen termasuk pakaian, kosmetik, peralatan rumah tangga, dan produk kebugaran untuk memenuhi janji lebih membuka pasar konsumen China.

Tarif impor atas produk kayu dan kertas, mineral dan batu permata akan dipotong menjadi 5,4% dari 6,6%, kementerian juga mengatakan dalam pernyataannya.

Tarif impor rata-rata di lebih dari seribu lima ratus produk akan diturunkan menjadi 7,8% dari 10,5%, kata kementerian itu.

"Mengurangi tarif kondusif untuk mempromosikan perkembangan perdagangan luar negeri yang seimbang dan mempromosikan tingkat pembukaan yang lebih tinggi ke dunia luar," kata kementerian itu.

Kabinet China telah mengumumkan rencana memotong tarif pada mesin, peralatan listrik, dan produk tekstil yang dimulai pada 1 November.

Tingkat tarif keseluruhan akan berkurang menjadi 7,5% pada 2018 dari 9,8 pada 2017, kata kabinet seperti dikutip Reuters.




TERBARU

[X]
×