kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diduga bocorkan informasi ke China, Korea tangkap peneliti Samsung


Selasa, 11 Agustus 2020 / 15:29 WIB
Diduga bocorkan informasi ke China, Korea tangkap peneliti Samsung
ILUSTRASI. Logo Samsung Electronics.


Sumber: Sammobile | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Ada banyak alasan mengapa teknologi pencetakan dengan inkjet disebut-sebut sebagai masa depan produksi panel layar OLED. Faktor yang terpenting adalah biaya.

Analis memperkirakan, biaya produksi TV 4K berukuran 65 inci akan lebih murah hingga 20% jika menggunakan sistem injket. Saat ini, produksi menggunakan proses WOLED yang lebih mahal.

Secara umum hal ini bisa memberikan keuntungan yang cukup besar bagi Samsung sebagai perusahaan, sekaligus Korea Selatan yang menerima pajak produksi dan ekspor dari banyaknya produk yang terjual.

Baca Juga: Hadapi ancaman Korea Utara, Korea Selatan siapkan ini

Selama tiga tahun terakhir, Samsung telah menginvestasikan lebih dari 10 miliar won atau setara US$ 8,5 juta untuk mengembangkan teknologi ini. Samsung menaruh harapan besar pada tekknologi itu agar bisa memproduksi lebih banyak layar OLED untuk produknya dengan biaya serendah mungkin.

Lebih dari itu, teknologi tersebut akan menjadi senjata baru bagi Samsung untuk menghadapi persaingan produksi layar elektronik dengan perusahaan China. 

Rencananya, Samsung akan menerapkan teknologi ini dalam produksi layar OLED pada awal Oktober nanti dan menjadikan mereka sebagai pionir dalam bidang ini. Di sisi lain, negara pesaing, seperti China, Jepang, dan Taiwan, juga disebut sedang menyempurnakan teknologi itu.




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×