kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diduga bocorkan informasi ke China, Korea tangkap peneliti Samsung


Selasa, 11 Agustus 2020 / 15:29 WIB
Diduga bocorkan informasi ke China, Korea tangkap peneliti Samsung
ILUSTRASI. Logo Samsung Electronics.


Sumber: Sammobile | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Dua peneliti dari Samsung Display beserta seorang pejabat mitra eksternal ditangkap akhir pekan lalu, setelah jaksa penuntut Korea Selatan menuntut mereka dengan tuduhan spionase.

Melansir Sammobile, para peneliti Samsung tersebut diduga menyebarkan informasi teknologi kepada China. Sehingga, menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi Samsung sekaligus Korea Selatan.

Identitas peneliti belum diungkap, baru usianya saja, masing-masing 46 tahun dan 37 tahun. Pihak berwenang hanya mengonfirmasi, keduanya memegang jabatan penting dalam struktur kepengurusan di Samsung Display.

Baca Juga: Mengenal perjalanan seri Samsung Galaxy Note dari masa ke masa

Sedang satu pihak ekternal adalah direktur produsen komponen layar yang pernah bermitra dengan Samsung. Perannya dalam dugaan spionase tersebut masih belum jelas. Sejauh ini, tuduhan mengarah pada kegagalan melindungi kebocoran informasi teknologi yang cukup sensitif.

Sejumlah laporan mengungkapkan, kasus itu berkaitan dengan upaya Samsung untuk menjadi pionir penggunaan sistem inkjet untuk mencetak layar OLED.

Jaksa penuntut yakin kedua peneliti tersebut membocorkan detail proses yang Samsung Display lakukan pada paruh kedua tahun lalu. Kasus ini turut melibatkan beberapa pejabat tinggi dari anak perusahaan China yang juga belum diungkap identitasnya.

Baca Juga: Begini cara China meningkatkan patriotisme penduduknya

Teknologi yang bocor bisa memangkas biaya produksi

Ada banyak alasan mengapa teknologi pencetakan dengan inkjet disebut-sebut sebagai masa depan produksi panel layar OLED. Faktor yang terpenting adalah biaya.

Analis memperkirakan, biaya produksi TV 4K berukuran 65 inci akan lebih murah hingga 20% jika menggunakan sistem injket. Saat ini, produksi menggunakan proses WOLED yang lebih mahal.

Secara umum hal ini bisa memberikan keuntungan yang cukup besar bagi Samsung sebagai perusahaan, sekaligus Korea Selatan yang menerima pajak produksi dan ekspor dari banyaknya produk yang terjual.

Baca Juga: Hadapi ancaman Korea Utara, Korea Selatan siapkan ini

Selama tiga tahun terakhir, Samsung telah menginvestasikan lebih dari 10 miliar won atau setara US$ 8,5 juta untuk mengembangkan teknologi ini. Samsung menaruh harapan besar pada tekknologi itu agar bisa memproduksi lebih banyak layar OLED untuk produknya dengan biaya serendah mungkin.

Lebih dari itu, teknologi tersebut akan menjadi senjata baru bagi Samsung untuk menghadapi persaingan produksi layar elektronik dengan perusahaan China. 

Rencananya, Samsung akan menerapkan teknologi ini dalam produksi layar OLED pada awal Oktober nanti dan menjadikan mereka sebagai pionir dalam bidang ini. Di sisi lain, negara pesaing, seperti China, Jepang, dan Taiwan, juga disebut sedang menyempurnakan teknologi itu.




TERBARU

[X]
×