Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BEIJING. KInerja industri China masih tertekan di semester I 2025.
Salah satunya tercermin dari laba perusahaan industri China yang turun 1,8% pada paruh pertama tahun 2025 dibandingkan periode sama tahun lalu.
Penurunan ini menyusul penurunan sebesar 1,1% pada periode Januari hingga Mei 2025, menurut data Biro Statistik Nasional (NBS) yang dikutip Reuters, Minggu (27/7/2025).
Baca Juga: Ekonomi China Melambat, Tumbuh 5,2% di Kuartal II 2025, Lebih Tinggi dari Prediksi
Deflasi di tingkat pabrik semakin dalam bulan lalu ke level terburuknya dalam hampir dua tahun, karena melemahnya permintaan domestik memperburuk masalah kelebihan kapasitas.
Produsen mobil milik negara Guangzhou Automobile Group dan JAC Group diperkirakan akan mencatat kerugian terbear di kuartal kedua II 2025.
Para pemimpin China berjanji bulan ini untuk meningkatkan upaya mengatur pemotongan harga yang agresif, memicu ekspektasi bahwa putaran baru pemotongan kapasitas industri mungkin akan segera terjadi.
Namun, para analis mengatakan putaran reformasi sisi penawaran ini tidak akan menarik China keluar dari deflasi secepat satu dekade lalu, dengan alasan tantangan seperti hilangnya lapangan kerja.
Baca Juga: Kekhawatiran Ekonomi AS dan China, Harga Minyak Mentah Kembali Ditutup Melemah
Perusahaan milik negara mencatat penurunan laba sebesar 7,6% pada semester pertama. Perusahaan sektor swasta melaporkan kenaikan sebesar 1,7% sementara perusahaan asing mencatat kenaikan sebesar 2,5%, data menunjukkan.
Angka laba industri mencakup perusahaan dengan pendapatan tahunan minimal 20 juta yuan (US$ 2,79 juta) dari operasi utama mereka.