Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Laba di perusahaan industri China anjlok selama tiga tahun berturut-turut pada 2024, menurut data data resmi yang dirilis pada Senin (27/1). Penurunan ini menggarisbawahi urgensi bagi para pembuat kebijakan untuk meningkatkan dukungan bagi ekonomi yang menghadapi ancaman tarif dari pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang dipimpin Donald Trump.
Laba industri tumbuh 11% pada Desember dari bulan yang sama tahun lalu, menyusul penurunan 7,3% pada November, menurut data Biro Statistik Nasional (NBS).
Menurut data NBS, laba di perusahaan industri turun 3,3% di tahun lalu, memperpanjang penurunan 4,7% pada periode Januari-November. Penurunan ini lebih dalam jika dibandingkan dengan penurunan 2,3% pada 2023.
Produk Domestik Bruto (PDB) China tumbuh 5% tahun lalu, mencapai target resmi. Geliat ekonomi ini menyusul langkah-langkah stimulus pemerintah yang ekstensif.
Baca Juga: Harga Minyak Turun pada Senin (27/1), Melanjutkan Pelemahan Sepekan Lalu
Namun, ekonomi telah dilanda pasar properti yang tersendat, permintaan domestik yang lesu, dan kepercayaan bisnis yang rapuh.
Harga di tingkat pabrik pada tahun 2024 berlanjut menjadi tahun kedua berturut-turut dengan penurunan. Ini berdampak pada laba perusahaan dan pendapatan pekerja.
Pemerintah China meluncurkan beberapa putaran langkah stimulus ekonomi di semester kedua 2024, termasuk memperluas skema tukar tambah barang konsumen untuk memacu permintaan.
Data ekonomi Desember, yang dirilis awal bulan ini, menunjukkan pertumbuhan yang tidak seimbang. Hasil produksi industri mengungguli penjualan eceran, dan tingkat pengangguran terus meningkat.
Baca Juga: Dolar AS Menguat pada Senin (27/1) Setelah Ancaman Trump terhadap Kolombia
Ekspor mengalami peningkatan pada bulan Desember, sebagian didorong oleh pabrik-pabrik yang memindahkan inventaris ke luar negeri karena mereka bersiap menghadapi risiko perdagangan yang meningkat di bawah kepemimpinan Trump.
Presiden AS Donald Trump, yang mulai menjabat pada 20 Januari, mengatakan keesokan harinya pemerintahannya sedang membahas bea masuk sebesar 10% atas impor dari China.
Laba di perusahaan milik negara turun 4,6% pada tahun 2024, laba di perusahaan asing turun 1,7% dan perusahaan sektor swasta mencatat kenaikan laba sebesar 0,5%, menurut rincian data NBS.
Angka laba industri mencakup perusahaan dengan pendapatan tahunan setidaknya 20 juta yuan ($2,74 juta) dari operasi utama mereka.