Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Harga rumah baru di China anjlok paling cepat dalam sembilan tahun pada Juli 2024. Ini terjadi karena kepercayaan pada sektor properti China yang sedang terpuruk dan tidak ada kebijakan yang mendukung harga.
Kemerosotan pasar perumahan yang berkepanjangan telah membebani ekonomi terbesar kedua di dunia dan konsumennya. Para analis pun meragukan target PDB China sebesar 5% untuk tahun 2024.
Data Biro Statistik Nasional alias National Bureau of Statistics (NBS) dikutip Reuters memaparkan, harga rumah baru di China turun 4,9% dari tahun sebelumnya. Ini menjadi penurunan paling tajam sejak Juni 2015 dan lebih dalam dari penurunan pada Juni sebesar 4,5%. Sebelumnya, Reuters juga melaporkan harga turun 5,0%, yang disebabkan oleh pembulatan angka secara otomatis.
Baca Juga: Mata Uang dan Saham Asia Melonjak Berkat Data AS yang Lemah, Rupiah Paling Perkasa
"Sepertinya pasar properti akan terus membutuhkan lebih banyak dukungan kebijakan untuk mencapai titik terendah," kata analis di ING dalam sebuah catatan.
Beijing telah mengintensifkan upaya untuk mendukung sektor tersebut yang pada puncaknya menyumbang seperempat dari ekonomi, termasuk mengurangi suku bunga hipotek dan menurunkan biaya pembelian rumah.
"Kebijakan memainkan peran tertentu dalam mengangkat pasar, tetapi penurunan eksternal telah membatasi dampak kebijakan ini," kata Song Hongwei, direktur penelitian Tongce Research Institute, sebuah perusahaan penelitian real estat dikutip Reuters.
Secara bulanan, harga rumah baru di China turun selama 13 bulan berturut-turut, turun 0,7%, dan menyamai laju penurunan pada bulan Juni. Di antara 70 kota yang disurvei oleh NBS, hanya dua Shanghai dan Xian yang melaporkan kenaikan harga rumah baru secara bulanan. Dan hanya Shanghai yang mencatat kenaikan harga di pasar rumah dijual kembali.
Beberapa pengembang properti menggunakan promosi yang tidak biasa untuk membantu membersihkan sejumlah besar rumah yang tidak terjual di seluruh negeri. Cabang Nanjing milik China Merchants Shekou Industrial Zone Holdings menawarkan paket hadiah senilai 200.000 yuan setara dengan US$ 27.950 kepada para pembeli apartemen yang mencakup total waktu terbang 100 jam untuk mendapatkan lisensi pilot dan 5% hak kepemilikan jet, The Beijing News melaporkan pada hari Rabu.
Baca Juga: PM Jepang Fumio Kishida Mengundurkan Diri, Tersandung Banyaknya Skandal
Seorang tenaga penjualan di proyek tersebut mengatakan kepada kantor berita bahwa pembeli dapat memilih untuk membayar tunai sebesar 200.000 yuan jika mereka mau.
Pada akhir Juli, badan pengambil keputusan tertinggi di China, Politbiro, menegaskan kembali komitmen negara untuk mendukung penyelesaian proyek yang belum selesai dan mengubah apartemen yang tidak terjual menjadi perumahan yang terjangkau.
Dalam data terpisah pada hari Kamis, penjualan properti berdasarkan luas lantai pada bulan Januari-Juli turun 18,6% dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan penurunan 19,0% pada bulan Januari-Juni.
Survei triwulanan yang dirilis minggu lalu oleh bank sentral China menunjukkan bahwa 23,2% penduduk percaya bahwa harga rumah akan turun pada triwulan ketiga, rekor tertinggi sejak data tersedia pada tahun 2013.
Analis mengatakan pasar real estat membutuhkan kebijakan dukungan yang kuat dan terarah.
"Kami terus mengharapkan lebih banyak program untuk pelonggaran perumahan dalam beberapa bulan mendatang, termasuk pelonggaran pembatasan pembelian rumah di kota-kota papan atas dan penurunan lebih lanjut dalam suku bunga hipotek, di antara yang lainnya," kata Goldman Sachs dalam sebuah catatan penelitian.
"Namun, mengingat pelemahan properti yang terus-menerus terkait dengan kota-kota papan bawah dan pengembang swasta, langkah pelonggaran tersebut hanya akan mengarah pada pemulihan 'berbentuk L' di sektor tersebut dalam beberapa tahun mendatang."
Baca Juga: Industri Manufaktur Terancam Kolaps