Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Harga rumah baru di China pada bulan April turun dengan laju bulanan tercepat dalam sembilan tahun terakhir. Hal ini memberikan tekanan pada pihak berwenang bahwa intensif yang diberikan untuk menopang sektor properti yang sedang lesu tidak menunjukkan tanda-tanda membuahkan hasil.
Data Biro Statistik Nasional (NBS) China menunjukkan harga rumah baru turun 0,6% secara bulanan pada April, alias lebih buruk dari penurunan 0,3% pada bulan Maret. Sekaligus menjadi laju penurunan tercepat sejak November 2014.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa harga rumah telah turun selama sepuluh bulan berturut-turut.
Secara tahunan, harga rumah baru mengalami penurunan paling tajam sejak Juli 2015 yakni sebesar 3,1% pada bulan lalu dibandingkan penurunan 2,2% pada bulan Maret.
Baca Juga: Putin dan Xi Jinping Bahas Pembangunan Pipa Migas Hampir Sepanjang Aceh - Surabaya
Sejak tahun 2022, Pihak berwenang China telah meningkatkan upaya untuk menghidupkan kembali sektor properti yang sedang lesu, yang merupakan penggerak utama perekonomian terbesar kedua di dunia ini.
Namun pemulihan yang signifikan terbukti sulit dilakukan.
Pihak berwenang pada pertemuan Politbiro pada bulan lalu berjanji untuk memperbaiki kebijakan guna membenahi masalah persediaan perumahan yang semakin meningkat. Dalam upaya terbarunya, para pembuat kebijakan sedang mempertimbangkan usulan pemerintah daerah di seluruh negeri untuk membeli jutaan rumah yang tidak terjual.
Pekan lalu, dua ibu kota provinsi di China yakni Hangzhou dan Xian mencabut semua pembatasan pembelian rumah untuk menarik pembeli dan menopang pasar properti mereka. Para investor pun memperkirakan akan ada lebih banyak kota besar yang akan mengikuti langkah serupa.