Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Raksasa asuransi Amerika Serikat (AS) Allianz Life melaporkan adanya peretasan yang mengakibatkan pencurian data pribadi nasabah di AS.
Seperti dilansir Reuters, Allianz manyatakan pada Sabtu (26/7), peretas mencuri informasi pribadi sebagian besar nasabahnya, profesional keuangan, dan beberapa karyawan Allianz Life di Amerika Serikat.
Laporan raksasa asuransi tersebut kepada Jaksa Agung Maine tidak membeberkan jumlah nasabah yang terdampak.
Menurut pengajuan tersebut, pelanggaran data, yang digambarkan perusahaan sebagai peretasan, terjadi pada 16 Juli dan ditemukan pada 17 Juli.
Baca Juga: Allianz: Tarif Trump 19% Dapat Berdampak Terhadap Asuransi Marine Cargo
Pelanggaran data ini pertama kali dilaporkan oleh TechCrunch.
"Pada 16 Juli 2025, seorang pelaku ancaman kejahatan mendapatkan akses ke sistem CRM berbasis cloud pihak ketiga yang digunakan oleh Allianz Life Insurance Company of North America (Allianz Life). Pelaku ancaman tersebut berhasil memperoleh data identitas pribadi terkait mayoritas nasabah Allianz Life, profesional keuangan, dan beberapa karyawan Allianz Life, menggunakan teknik rekayasa sosial," ujar juru bicara Allianz Life kepada Reuters dalam sebuah pernyataan melalui email.
Insiden ini hanya terkait dengan Allianz Life di AS, yang saat ini memiliki 1,4 juta nasabah, ungkap perusahaan tersebut.
Perusahaan asuransi raksasa tersebut telah memberi tahu FBI dan berdasarkan penyelidikan yang sedang berlangsung, tidak ada bukti bahwa jaringan Allianz Life atau sistem perusahaan lainnya telah diakses, termasuk sistem administrasi polis mereka.