Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Diplomat top China Yang Jiechi mendesak militer Tiongkok dan Amerika Serikat untuk lebih terlibat dan memanfaatkan mekanisme pembangunan kepercayaan dengan baik.
"Ikatan militer harus menjadi faktor penstabil untuk hubungan bilateral," kata Yang dalam sebuah esai yang diterbitkan di situs Kementerian Luar Negeri China, Jumat (7/8), seperti dikutip Reuters.
Dia juga mendesak AS untuk memperkuat kerjasama guna menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi implementasi kesepakatan perdagangan fase satu.
Baca Juga: Begini upaya AS menjegal perusahaan China
Bukan cuma itu, Yang pun mendesak AS untuk menghentikan "penindasan" terhadap perusahaan China dan menciptakan lingkungan yang adil, terbuka, serta non-diskriminatif bagi mereka.
Desakannya merujuk larangan AS yang akan datang terhadap pemilik aplikasi perpesanan instan WeChat dan aplikasi berbagi video TikTok. Kedua platform ini besutan perusahaan China.
Hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia telah memburuk sejak kesepakatan perdagangan fase satu ditandatangani pada Januari lalu, dengan AS mengkritik keras China atas tindakannya dalam pandemi virus corona, Hong Kong dan etnis minoritas di Xinjiang.
Baca Juga: Larangan penggunaan WeChat dan TikTok di AS berpotensi menimbulkan tindakan balasan
Yang berpendapat, kerjasama antara China dan AS akan bermanfaat bagi kedua negara juga dunia, sedangkan konfrontasi akan menjadi "bencana yang pasti".
Dia mengulangi seruan China bagi semua sektor dari kedua negara untuk terlibat dalam dialog. Ia menambahkan, pintu komunikasi "selalu terbuka penuh".