Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Direktur FBI mengatakan, tindakan spionase dan pencurian oleh pemerintah China menimbulkan "ancaman jangka panjang terbesar" bagi masa depan AS.
Melansir BBC, berbicara kepada Institut Hudson di Washington, Christopher Wray menggambarkan kampanye gangguan multi-cabang.
Dia mengatakan, China telah mulai menargetkan warga negara China yang tinggal di luar negeri, memaksa mereka kembali, dan bekerja untuk mengkompromikan penelitian virus corona AS.
Baca Juga: Menakar kekuatan angkatan laut China versus AS, siapa yang lebih unggul?
"Taruhannya tidak bisa lebih tinggi," kata Wray.
Dia menambahkan, "China terlibat dalam upaya seluruh negara untuk menjadi satu-satunya negara adikuasa di dunia dengan segala cara yang diperlukan," tambahnya.
Dalam pidatonya yang berlangsung hampir satu jam pada hari Selasa (7/7/2020), Direktur FBI menguraikan gambaran yang jelas tentang campur tangan Tiongkok, kampanye spionase ekonomi yang berjangkauan luas, pencurian data dan moneter serta kegiatan politik ilegal, menggunakan suap dan pemerasan untuk mempengaruhi kebijakan AS.
Baca Juga: AS kirim dua kapal induk ke Laut China Selatan, Tiongkok tidak senang
"Kami telah mencapai titik di mana FBI sekarang membuka kasus kontra-intelijen baru terkait China setiap 10 jam," kata Wray. "Dari hampir 5.000 kasus kontra intelijen aktif yang saat ini sedang berlangsung di seluruh negeri, hampir setengahnya terkait dengan China."