kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.860   0,00   0,00%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Ditemukan Subvarian Baru Omicron BN.1, Berbahayakah?


Jumat, 18 November 2022 / 04:22 WIB
Ditemukan Subvarian Baru Omicron BN.1, Berbahayakah?
ILUSTRASI.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Baru-baru ini, kita mengenal subvarian Omicron XBB. Kini, ditemukan lagi subvarian baru virus corona. Namanya Omicron BN.1. Virus corona apakah BN.1 itu?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menjelaskan, Omicron BN.1 adalah varian baru virus corona ke-16 dalam daftar yang dilacaknya.

Penjelasan soal Omicron BN.1 

Melansir Fortune, varian BN.1 merupakan strain baru yang lebih dari 4% menyebabkan infeksi Covid-19 di AS. Kondisi tersebut menjadikan BN.1 sebagai varian keenam yang paling umum di negara itu. 

Varian BN.1 datang tepat di atas BA.4.6, keturunan Omicron spawn BA.4, yang menonjol secara global musim panas ini.

Menurut cov-lineages.org, BN.1 yang juga merupakan turunan dari Omicron, adalah nama pendek untuk B.1.1.529.2.75.5.5.1. Informasi saja, cov-lineages.org merupakan kumpulan data COVID yang dijalankan oleh kontributor di universitas di Inggris dan Australia. 

Baca Juga: Inilah Gejala Terbaru Omicron XBB, Covid-19 Di Indonesia 16/11/2022 Makin Tinggi

Varian baru ini juga merupakan turunan dari "stealth Omicron" BA.2, yang menjadi terkenal karena memberikan hasil yang membingungkan pada tes COVID berbasis laboratorium ketika muncul di musim semi dan musim panas ini.

Seperti banyak varian baru Omicron, bagaimana varian ini muncul tidak diketahui. Tetapi, menurut Cornelius Roemer, seorang ahli biologi komputasi di University of Basel di Swiss, baru-baru ini, BN.1 memiliki potensi tinggi untuk keluar dari kekebalan dari infeksi dan vaksinasi sebelumnya. 

Selain itu, menurut sebuah artikel jurnal yang diterbitkan minggu lalu di Cureus Journal of Medical Science dari para peneliti di India,  varian tersebut memiliki kemampuan untuk bersaing dengan garis keturunan lain yang beredar.

Data covid-lineages.org menunjukkan, sejauh ini, konsentrasi BN.1 terbesar, pertama kali diidentifikasi pada akhir Juli, telah ditemukan di AS, Inggris, Austria, Australia, dan India. Setiap negara menampung sekitar 15% dari hampir 4.000 kasus yang teridentifikasi di seluruh dunia.

Baca Juga: Semakin Menyebar di Indonesia, Kenali Gejala Omicron XBB yang Lebih Menular

Meski baru ditemukan, akan tetapi BN.1 telah menelurkan sembilan varian anak dan cucu yang diketahui, yang sebagian besar pertama kali diidentifikasi pada bulan Agustus dan September. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×