Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Dolar Amerika Serikat (AS) mencapai level tertinggi dua tahun pada Kamis (2/1), hari pertama perdagangan tahun 2025.
Melansir Reuters, Indeks dolar terakhir naik 0,29% menjadi 108,85.
Dolar melanjutkan penguatan tahun lalu di tengah ekspektasi bahwa pertumbuhan ekonomi AS akan melampaui negara-negara lain dan mempertahankan suku bunga yang relatif tinggi.
The Fed mengindikasikan akan lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunga karena inflasi masih bertahan di atas target tahunan 2% dan ekonomi AS tetap kuat.
Data pada Kamis menunjukkan pasar kerja AS tetap kuat. Jumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran baru secara tak terduga menurun pekan lalu, menunjukkan tingkat PHK yang rendah pada akhir 2024.
Kebijakan Presiden terpilih AS Donald Trump juga diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan berpotensi menambah tekanan kenaikan harga.
"Ketika berbicara tentang pertumbuhan ekonomi 2025, tidak ada saingan bagi dolar," kata Adam Button, analis utama di ForexLive, Toronto.
"Arus modal mendominasi awal tahun ini, dan pasar saham AS benar-benar mengungguli semua pasar global lainnya. Dolar adalah pilihan utama sampai ekonomi AS benar-benar tergelincir," tambahnya.
Euro dan Poundsterling Melemah
Euro turun ke level $1,0306, terendah sejak November 2022, dan terakhir melemah 0,4% dalam sehari.
Pelaku pasar memperkirakan pemotongan suku bunga yang signifikan oleh Bank Sentral Eropa (ECB) pada 2025, dengan pasar memperhitungkan setidaknya empat kali pemotongan 25 basis poin.
Sebaliknya, The Fed diperkirakan hanya akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali.
Poundsterling juga melemah 0,98% menjadi $1,2394, level terendah sejak April, dengan penurunan semakin cepat setelah menembus level resistance di $1,2475.
Mata Uang Asia dan Pasifik
Dolar AS menguat tipis 0,03% menjadi 156,92 yen Jepang. Sebelumnya, dolar mencapai level tertinggi lima bulan di atas 158,09 yen pada akhir Desember, yang berpotensi menekan Bank of Japan untuk menaikkan suku bunga di awal tahun ini.
Yuan China melemah ke level terendah 14 bulan di tengah kekhawatiran terhadap kesehatan ekonomi terbesar kedua dunia, potensi tarif impor dari pemerintahan Trump, dan turunnya imbal hasil lokal yang memengaruhi sentimen investor.
Sementara itu, dolar Australia dan Selandia Baru rebound dari level terendah dua tahun yang disentuh pada Selasa.
Aussie naik 0,39% menjadi $0,6215, sedangkan kiwi menguat 0,25% menjadi $0,5609.
Di tempat lain, pasar mata uang kripto, bitcoin naik 2,05% menjadi US$96.723, mencatat penguatan yang signifikan di awal tahun.