Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar keuangan global bergerak hati-hati pada Rabu (17/9), dengan dolar AS dalam posisi defensif, saham melemah tipis, dan harga emas menembus level tertinggi baru.
Sentimen pasar dipengaruhi oleh penantian investor terhadap pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan diumumkan pada akhir hari.
The Fed diproyeksikan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,00%–4,25%. Fokus utama pasar bukan hanya keputusan tersebut, tetapi juga pernyataan Ketua Fed Jerome Powell terkait arah kebijakan moneter AS ke depan.
Baca Juga: Bursa Asia Melemah, Pasar Menanti Keputusan The Fed
“Pasar seakan menantang The Fed untuk lebih dovish dari ekspektasi,” ujar Dilin Wu, analis strategi riset di Pepperstone.
“Pertanyaan besarnya, apakah Powell mampu memuaskan pasar yang sudah condong ke pandangan dovish, atau justru akan ada koreksi jangka pendek pada posisi dolar dan emas,” tambahnya.
Pergerakan Mata Uang Utama
Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, sempat naik tipis 0,1% ke level 96,689 setelah jatuh 0,7% sehari sebelumnya, terendah sejak awal Juli.
-
Euro diperdagangkan di US$1,1857, sedikit terkoreksi 0,1% setelah sehari sebelumnya mencapai US$1,1867, level tertinggi sejak September 2021.
-
Yen Jepang berada di 146,52 per dolar, stabil setelah melemah 0,6% pada sesi sebelumnya.
Menurut Mahjabeen Zaman, Kepala Riset Valuta Asing di ANZ, ekspektasi pasar sudah sangat dovish. “Jika Powell lebih dovish dari perkiraan, dolar bisa kembali tertekan. Namun pertanyaannya, seberapa jauh pelemahan bisa berlanjut? Pasar sudah memproyeksikan lebih dari lima kali pemangkasan dalam siklus ini,” jelasnya.
Situasi The Fed semakin menarik perhatian setelah Stephen Miran resmi dilantik sebagai anggota Dewan Gubernur pada Selasa, usai disahkan tipis oleh Senat AS. Di sisi lain, pengadilan banding AS menolak upaya Presiden Donald Trump untuk memberhentikan Gubernur Fed Lisa Cook.
Pasar Saham Global Bergerak Hati-Hati
Indeks saham Asia-Pasifik di luar Jepang (MSCI) turun 0,2%, seiring pelemahan bursa Wall Street. Nikkei Jepang juga melemah tipis 0,1% setelah mencatat rekor penutupan pada hari sebelumnya.
Baca Juga: Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/9) Masih Menanti Keputusan BI dan The Fed
Di Eropa, kontrak berjangka menunjukkan tren positif:
-
Euro Stoxx 50 futures naik 0,35%
-
DAX Jerman futures menguat 0,4%
-
FTSE Inggris futures naik 0,2%
Sementara itu, S&P 500 e-mini futures di AS naik tipis 0,1%, mencerminkan kewaspadaan investor.
Kebijakan Moneter Global Lainnya
Selain The Fed, Bank of Canada juga diperkirakan memangkas suku bunga untuk mengantisipasi pelemahan pasar tenaga kerja dan gesekan perdagangan. Dari Jepang, data menunjukkan ekspor turun empat bulan berturut-turut, menandakan dampak nyata dari tarif perdagangan yang diberlakukan pemerintahan Trump.
Harga minyak mentah AS (WTI) turun tipis 0,05% ke US$64,49 per barel setelah reli tiga hari. Ancaman pemangkasan produksi muncul setelah serangan drone Ukraina terhadap kilang dan pelabuhan Rusia, yang mendorong Transneft, monopoli pipa minyak Rusia, memperingatkan potensi gangguan pasokan.
Sementara itu, emas terus menjadi primadona. Harga spot gold menguat tipis ke US$3.690,32 per ons, setelah sehari sebelumnya menembus level US$3.700 untuk pertama kalinya dalam sejarah.