Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta bank sentral AS Federal Reserve AS mendorong suku bunga ke zona negatif. Tujuannya untuk membiayai kembali utang luar negeri pemerintah AS yang mencapai US$ 22 triliun sekaligus memperpanjang jatuh tempo pembayarannya.
Mengutip Reuters, kebijakan suku bunga negatif adalah sesuatu yang tidak masuk pilihan para pejabat Fed mengingat risiko yang ditimbulkannya dan kemungkinan mendapat resistensi secara politik.
Namun, untuk negara-negara dengan inflasi rendah kronis seperti Eropa dan Jepang, suku bunga negatif menjadi pilihan lebih menarik bagi beberapa bank sentral untuk menghadapi kenaikan yang tidak diinginkan dalam mata uang mereka.
Baca Juga: Sentil lagi The Fed, Trump minta bunga dipangkas menjadi nol atau negatif
Mengapa beberapa bank sentral mengadopsi bunga negatif?
Untuk mengatasi krisis keuangan global yang dipicu runtuhnya Lehman Brothers pada 2008 silam, banyak bank sentral memangkas suku bunga mendekati nol persen. Satu dekade kemudian, suku bunga tetap rendah di sebagian besar negara karena pertumbuhan ekonomi yang lemah.
Dengan sedikit ruang untuk memangkas suku bunga lebih lanjut, beberapa bank sentral utama dunia telah mengambil langkah kebijakan yang tidak konvensional, termasuk kebijakan suku bunga negatif. Kawasan mata uang euro, Swiss, Denmark, Swedia dan Jepang telah memungkinkan suku bunga turun sedikit di bawah nol.
Bagaimana cara kerjanya?
Di bawah kebijakan suku bunga negatif, lembaga keuangan diharuskan membayar bunga atas cadangan kelebihan dana yang diparkir dengan bank sentral. Dengan cara itu, bank sentral menghukum lembaga keuangan karena menahan uang tunai dengan harapan mendorong mereka untuk meningkatkan pinjaman.
Bank Sentral Eropa (ECB) memperkenalkan suku bunga negatif pada Juni 2014, menurunkan suku bunga deposito menjadi -0,1% untuk merangsang ekonomi. Dengan meningkatnya risiko ekonomi, pasar memperkirakan ECB akan memangkas suku bunga simpanan, sekarang di -0,4%, pada bulan September ini.
Baca Juga: Enam dari 10 warga AS yakin resesi ekonomi akan terjadi tahun depan, Trump terpojok
Bank of Japan (BOJ) mengadopsi suku bunga negatif pada Januari 2016, sebagian besar untuk menangkis lonjakan yen yang tidak disukai karena akan menekan ekonomi Jepang yang bergantung pada ekspor. BOJ membebankan bunga 0,1% pada sebagian kelebihan cadangan lembaga keuangan yang disimpan di BOJ.