kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,32   8,93   0.99%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DPR AS umumkan penyelidikan pemakzulan Donald Trump atas kontroversi Ukraina


Rabu, 25 September 2019 / 05:25 WIB
DPR AS umumkan penyelidikan pemakzulan Donald Trump atas kontroversi Ukraina


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

Trump mengatakan transkrip itu akan menunjukkan bahwa panggilan telepon itu benar-benar tepat, dan bahwa ia tidak menekan Zelenskiy untuk menyelidiki Biden dan bahwa tidak ada quid pro quo untuk bantuan AS yang ditukar dengan penyelidikan. 

Quid pro quo adalah frasa latin yang berarti bantuan yang dipertukarkan dengan bantuan.

Tapi, Pelosi yang bertemu dengan sesama anggota parlemen Demokrat pada siang hari untuk mempertimbangkan pemakzulan mengatakan bahwa tidak pantas bagi Trump untuk meminta seorang pemimpin asing seperti Zelenskiy untuk menyelidiki lawan politik bahkan jika tidak ada quid pro quo yang eksplisit.

"Jika presiden angkat bicara, dia ingin mereka menyelidiki sesuatu pada lawan politiknya, jelas itu tidak benar.Anda tidak meminta pemerintah asing untuk membantu kami dalam pemilikan kami. Itulah yang kami coba hentikan dengan Rusia," kata Pelosi.

Dalam sambutannya kepada wartawan atas kontroversi yang semakin intensif, Trump mengindikasikan tidak ada yang menyeramkan tentang penahanan bantuan untuk Ukraina. Tetapi dia ingin agar Eropa dan bukan hanya AS yang memberikan bantuan bagi Ukraina.

Sebelumnya, pada Minggu (22/9) Trump mengakui bahwa ia telah mendiskusikan Biden dan putranya, Hunter yang bekerja untuk sebuah perusahaan pengeboran minyak di Ukraina, dengan Zelenskiy.

Baca Juga: Trump jatuhkan sanksi ke bank sentral dan dana pembangunan Iran

Tetapi pada Senin (23/9) Trump membantah telah mencoba memaksa Zelenskiy lewat panggilan telepon untuk menyelidiki korupsi ke Biden dan putranya dengan imbaan bantuan militer AS. 

Pada Selasa, Trump membenarkan bahwa dia ingin dana bantuan untuk Ukraina dibekukan, tetapi kemudian berubah pikiran setelah seseorang meneleponnya.

Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia merasa negara lain harus ikut membantu Ukraina. "Uang itu dibayarkan, tetapi yang sangat penting, Jerman, Prancis dan negara-negara lain juga harus memberi bantuan," kata Trump.

Amerika Serikat telah memberikan bantuan kepada militer Ukraina sejak Rusia mencaplok Crimea pada tahun 2014. Bantuan senilai US$ 391,5 juta yang dipermasalahkan dalam kontroversi saat ini telah disetujui oleh Kongres AS untuk membantu Ukraikan dalam berurusan dengan pemberontak separatis yang didukung rusia di bagian timur negara itu.

Penjelasan Trump untuk menahan bantuan berbeda dari yang dia tawarkan sehari sebelumnya. Merujuk ke Ukraina, Trump mengatakan, "Kami ingin memastikan bahwa negara itu jujur," dan "Mengapa Anda memberikan uang kepada negara yang Anda anggap korup?"




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×