kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DPR AS umumkan penyelidikan pemakzulan Donald Trump atas kontroversi Ukraina


Rabu, 25 September 2019 / 05:25 WIB
DPR AS umumkan penyelidikan pemakzulan Donald Trump atas kontroversi Ukraina


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dewan Perwakilan Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan penyelidikan resmi pemakzulan Presiden AS Donald Trump lantaran mencari bantuan asing untuk menghancurkan lawan politiknya. 

Mengutip Reuters,, Ketua DPR Nany Pelosi mengumumkan penyelidikan pada Selas (24/9) setelah pertemuan tertutup dengan anggota parlemen Demokrat mengatakan tindakan Trump tampaknya telah merusak keamanan nasional dan melanggar konstitusi AS.

"Presiden harus bertanggungjawab. Tidak ada yang di atas hukum," kata Pelosi seperti dikutip Reuters.

Trump membalas dengan cepat di Twitter, menyebut "Perburuan sampah tukang sihir."

Sementara itu, Trump berjanji untuk merilis transkrip panggilan teleponnya dengan presiden Ukraina yang menjadi pusat kontroversi.

Baca Juga: Berefek buruk, Trump pertanyakan keputusan AS yang minta China menunda kunjungan

Trump pada Selasa (24/9) mengkonfirmasi telah menahan hampir US$ 400 juta bantuan AS untuk Ukraina tetapi membantah bahwa ia melakukannya sebagai pengaruh agar Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memulai penyelidikan atas Joe Biden, calon presiden dari Partai Demokrat AS.

Pelosi mengatakan, enam komite kongres yang saat ini menyelidiki Trump akan melanjutkan penyelidikan mereka sebagai bagian dari penyelidikan.

Biden pada Selasa meminta Trump untuk sepenuhnya mematuhi investigasi kongres dalam masalah ini, atau risikonya akan dimakzulkan.

"Jika ia terus menghalangi Kongres dan melanggar hukum, Donald Trump akan membuat Kongres tak ada pilihan selain memulai proses pemakzulan," kata Biden.

Trump yang telah menahan beberapa skandal sejak berkuasa pada Januari 2017 mengatakan transkrip panggilan telepon 25 Juli yang lengkap, sepenuhnya tidak diklasifikasi akan dirilis pada Rabu (25/9).

Kontroversi itu terungkap setelah seorang pengungkap fakta dari komunitas intelijen AS mengajukan pengaduan dengan pengawas internal tentang pembicaraan Trump dengan Zelenskiy.

Ketua Badan Komite Intelijen Adam Schiff mengatakan timnya sedang berkomunikasi dengan seorang pengacara yang mewakili pelapor dan orang itu akan bersaksi pada pekan ini.

Trump mengatakan transkrip itu akan menunjukkan bahwa panggilan telepon itu benar-benar tepat, dan bahwa ia tidak menekan Zelenskiy untuk menyelidiki Biden dan bahwa tidak ada quid pro quo untuk bantuan AS yang ditukar dengan penyelidikan. 

Quid pro quo adalah frasa latin yang berarti bantuan yang dipertukarkan dengan bantuan.

Tapi, Pelosi yang bertemu dengan sesama anggota parlemen Demokrat pada siang hari untuk mempertimbangkan pemakzulan mengatakan bahwa tidak pantas bagi Trump untuk meminta seorang pemimpin asing seperti Zelenskiy untuk menyelidiki lawan politik bahkan jika tidak ada quid pro quo yang eksplisit.

"Jika presiden angkat bicara, dia ingin mereka menyelidiki sesuatu pada lawan politiknya, jelas itu tidak benar.Anda tidak meminta pemerintah asing untuk membantu kami dalam pemilikan kami. Itulah yang kami coba hentikan dengan Rusia," kata Pelosi.

Dalam sambutannya kepada wartawan atas kontroversi yang semakin intensif, Trump mengindikasikan tidak ada yang menyeramkan tentang penahanan bantuan untuk Ukraina. Tetapi dia ingin agar Eropa dan bukan hanya AS yang memberikan bantuan bagi Ukraina.

Sebelumnya, pada Minggu (22/9) Trump mengakui bahwa ia telah mendiskusikan Biden dan putranya, Hunter yang bekerja untuk sebuah perusahaan pengeboran minyak di Ukraina, dengan Zelenskiy.

Baca Juga: Trump jatuhkan sanksi ke bank sentral dan dana pembangunan Iran

Tetapi pada Senin (23/9) Trump membantah telah mencoba memaksa Zelenskiy lewat panggilan telepon untuk menyelidiki korupsi ke Biden dan putranya dengan imbaan bantuan militer AS. 

Pada Selasa, Trump membenarkan bahwa dia ingin dana bantuan untuk Ukraina dibekukan, tetapi kemudian berubah pikiran setelah seseorang meneleponnya.

Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia merasa negara lain harus ikut membantu Ukraina. "Uang itu dibayarkan, tetapi yang sangat penting, Jerman, Prancis dan negara-negara lain juga harus memberi bantuan," kata Trump.

Amerika Serikat telah memberikan bantuan kepada militer Ukraina sejak Rusia mencaplok Crimea pada tahun 2014. Bantuan senilai US$ 391,5 juta yang dipermasalahkan dalam kontroversi saat ini telah disetujui oleh Kongres AS untuk membantu Ukraikan dalam berurusan dengan pemberontak separatis yang didukung rusia di bagian timur negara itu.

Penjelasan Trump untuk menahan bantuan berbeda dari yang dia tawarkan sehari sebelumnya. Merujuk ke Ukraina, Trump mengatakan, "Kami ingin memastikan bahwa negara itu jujur," dan "Mengapa Anda memberikan uang kepada negara yang Anda anggap korup?"




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×