kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   1.000   0,04%
  • USD/IDR 16.687   12,00   0,07%
  • IDX 8.633   -7,44   -0,09%
  • KOMPAS100 1.183   -6,87   -0,58%
  • LQ45 847   -6,48   -0,76%
  • ISSI 308   -1,78   -0,58%
  • IDX30 440   0,35   0,08%
  • IDXHIDIV20 513   0,38   0,07%
  • IDX80 132   -0,90   -0,67%
  • IDXV30 141   0,28   0,20%
  • IDXQ30 141   0,20   0,14%

Dua Perusahaan Ini Berpeluang Jadi yang Pertama Tembus Valuasi Rp 83.000 Triliun


Jumat, 05 Desember 2025 / 15:59 WIB
Dua Perusahaan Ini Berpeluang Jadi yang Pertama Tembus Valuasi Rp 83.000 Triliun
ILUSTRASI. Nvidia dan Apple diproyeksikan jadi kandidat terkuat capai US$5 triliun pada 2026. Simak analisis pendorong pertumbuhan dan risikonya. REUTERS/Ann Wang/File Photo


Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan teknologi raksasa Nvidia dan Apple dinilai sebagai dua kandidat terkuat untuk mencapai, atau dalam kasus Nvidia, kembali menyentuh kapitalisasi pasar US$5 triliun (sekitar Rp 83.275 Triliun) pada 2026. Hal ini mengacu pada data pasar terbaru dan proyeksi analis yang dihimpun Finbold.

Saat ini, kedua perusahaan berada di posisi teratas kapitalisasi pasar global, dengan Nvidia bernilai sekitar US$4,37 triliun dan Apple mendekati US$4,21 triliun.

Nvidia, Pemimpin AI, Sudah Sempat Sentuh US$5 Triliun

Nvidia sempat melampaui kapitalisasi US$5 triliun dalam perdagangan intraday pada akhir Oktober 2025, menjadikannya perusahaan publik pertama yang mencapai level tersebut. Lonjakan ini didorong oleh booming kecerdasan buatan (AI) yang meningkatkan permintaan chip GPU untuk pusat data.

Dalam laporan kinerja terbarunya, Nvidia mencatat peningkatan pendapatan kuartalan yang signifikan karena perusahaan cloud dan startup AI terus berlomba mengamankan kapasitas komputasi.

Manajemen juga memberikan panduan pertumbuhan lebih lanjut seiring ekspansi belanja modal AI (AI capex) oleh para hyperscaler.

Sentimen analis terhadap saham Nvidia masih sangat positif. Data Wall Street menunjukkan 41 analis meliput Nvidia, dengan 39 memberi rekomendasi Buy, satu Hold, dan satu Sell, menghasilkan konsensus Strong Buy.

Target harga rata-rata 12 bulan berada di US$258,10, menyiratkan potensi kenaikan sekitar 44% dari harga terbaru di US$179,59, dengan kisaran proyeksi antara US$200 hingga US$352.

Meski demikian, perjalanan menuju valuasi US$5 triliun yang berkelanjutan tidak tanpa risiko. Nilai pasar Nvidia saat ini sudah mencerminkan ekspektasi pertumbuhan AI jangka panjang yang sangat tinggi, sehingga rentan terhadap koreksi.

Potensi hambatan dapat muncul dari:

  • Perlambatan belanja pusat data

  • Regulasi atas chip canggih

  • Peningkatan persaingan dari chip kustom

Bahkan jika fundamental tetap kuat, sentimen pasar dapat terganggu.

Apple: Mesin Kas dan Bisnis Layanan yang Kuat

Berbeda dengan Nvidia, Apple belum masuk klub US$5 triliun, namun fundamentalnya dinilai mampu menopang valuasi yang lebih tinggi di masa depan.

Produsen iPhone tersebut baru saja melaporkan pendapatan kuartal September yang mencapai sekitar US$102,5 miliar, naik 8% secara tahunan, dengan pertumbuhan laba per saham dua digit.

Segmen layanan kini menjadi motor utama pertumbuhan Apple, menghasilkan lebih dari US$28 miliar pendapatan kuartalan dan lebih dari US$100 miliar selama setahun fiskal, didukung oleh produk margin tinggi seperti:

  • iCloud

  • Apple Music

  • App Store

Sentimen analis terhadap Apple lebih berimbang dibanding Nvidia, tetapi tetap positif. Dari 35 analis dalam tiga bulan terakhir,
21 merekomendasikan Buy, 12 Hold, dan 2 Sell, sehingga konsensus berada pada Moderate Buy.

Target harga rata-rata 12 bulan sebesar US$289,49, hanya sedikit di atas harga saat ini di US$284,15, dengan rentang proyeksi US$225 hingga US$345.

Prospek kenaikan terbatas ini mencerminkan:

  • Ukuran Apple yang sudah sangat besar

  • Kekhawatiran tentang maturitas penjualan hardware

  • Ketergantungan pada pertumbuhan layanan

Untuk mencapai US$5 triliun, Apple kemungkinan perlu:

  • Pertumbuhan berkelanjutan di layanan

  • Integrasi sukses fitur AI dalam ekosistem

  • Program pembelian kembali saham secara agresif

Secara keseluruhan, pertumbuhan eksplosif Nvidia yang dipicu AI dan kemampuan Apple menghasilkan arus kas besar menempatkan keduanya sebagai kandidat terdepan yang bisa mencapai atau kembali menyentuh valuasi US$5 triliun pada 2026.

Selanjutnya: LCGC Diskon Besar-besaran: Ayla Rp 11 Juta, Brio Rp 20 Juta, S-Presso Rp 25 Juta

Menarik Dibaca: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Minum Jus Jeruk saat Pilek?




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×