kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dubes AS di Berlin: Volkswagen (VW) tarik diri dari Iran


Sabtu, 22 September 2018 / 00:00 WIB
Dubes AS di Berlin: Volkswagen (VW) tarik diri dari Iran
ILUSTRASI. Logo Volkswagen


Sumber: DW.com | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - DW. Hingga kini, perusahaan Volkswagen (VW) yang berpusat di kota Wolfsburg masih belum mengeluarkan pernyataan resmi. Kantor berita ekonomi Bloomberg memberitakan, Richard Grenell terlibat langsung dalam perundingan dengan VW selama berminggu-minggu.

Grenell kemudian mengatakan, VW telah menandatangani kesepakatan dengan pemerintah AS hari Selasa lalu (18/9). Menurut berita itu, VW akan membatalkan rencana pemasaran mobilnya di Iran. Tapi beberapa unit usaha tetap akan dilanjutkan "atas alasan kemanusiaan". Laporan itu tidak menyebutkan, apa yang akan dilakukan VW di Iran.

Kepada Bloomberg, Grenell mengatakan: "Volkswagen menyampaikan kepada kami, akan menaati sanksi AS terhadap Iran". Dia menyatakan gembira dengan keputusan saƶah satu produsen mobil terbesar dunia itu.

Kritik dari Uni Eropa

Keputusan Presiden AS Donald Trump bulan Mei lalu menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran yang disepakati tahun 2015 dikritik keras oleh Uni Eropa, yang menyatakan ingin mempertahankan kesepakatan tersebut. Namun AS lalu mengancam akan memberlakukan sanksi ekonomi, kecuali Iran berseduia merundingkan kembali kesepakatan nuklir "yang lebih ketat dan adil".

Bulan Agustus lalu, AS mulai menerapkan sanksi ekonomi di beberapa sektor. Perusahaan-perusahaan besar Eropoa kemudian menghentikan kegiatannya di iran karena khawatir mendapat sanksi dari AS.

Perusahaan Jerman yang sudah menghentikan kegiatan di iran antara lain Daimler, pembuat mobil Mercedes Benz. Selain itu raksasa telekomunikasi Deutsche Telekom juga tidak melakukan investasi baru lagi, demikian juga perusahaan kereta api Deutsche Bahn.

AS akan menerapkan sanksi tahap kedua bulan November mendatang. Banyak perusahaan secara sukarela keluar dari Iran karena khawatir, bisnis mereka dengan AS mengalami masalah.




TERBARU

[X]
×