kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Dubes Jepang untuk China meninggal dunia


Minggu, 16 September 2012 / 11:36 WIB
Dubes Jepang untuk China meninggal dunia
ILUSTRASI. Ilustrasi Pompa angguk tambang minyak.


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Berita mengejutkan dirilis oleh Kementrian Luar Negeri Jepang hari ini (16/9). Duta Besar baru Jepang untuk China yang baru menjabat lima hari dikabarkan meninggal dunia. Kabar duka ini terjadi di tengah meningkatnya sengketa wilayah antara dua negara.

Menurut harian Kyodo News mengutip sumber anonim, duta besar Jepang untuk CHina Shinichi Nishiyama, 60 tahun, dirawat di rumah sakit pada 13 September lalu. Nishiyama pingsan dan hilang kesadaran di dekat rumahnya di Tokyo.

Pada 11 September lalu, pemerintah Jepang mengumumkan telah menunjuk Nishiyama sebagai pengganti Uichiro Niwa sebagai Duta Besar di China. Sebelumnya, mobil Niwa dihadang dan terjadi perobekan bendera Jepang oleh massa di Beijing pada bulan lalu.

Seperti yang diketahui, sengketa rebutan pulau antara Jepang dan China tambah panas. Di berbagai kota di China, ribuan massa menyerang mobil-mobil buatan Jepang dan menghancurkan jendela kantor-kantor perusahaan Jepang. Mereka geram setelah aktivis-aktivis Jepang mendarat di pulau yang diperebutkan kedua pihak sejak lama.

Kemarin (15/9), sekitar 1.000 warga China berunjuk rasa di luar Kedutaan Jepang di Beijing. Sebagian dari mereka melempar telur dan botol plastik.

Jepang mengontrol kepulauan kecil yang disebutnya Senkaku itu. Namun China juga mengklaim pulau yang bagi mereka bernama Diaoyu.

Kepulauan yang terletak di Laut China Timur itu kaya akan cadangan energi dan ikan. Kedua pihak pun saling mengaku paling layak memilikinya.

Ketegangan tersebut sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan selalu dikaitkan dengan fakta sejarah. Banyak pihak di China menyoroti bahwa Jepang tak mau mengakui kejahatan perang yang ia lakukan puluhan tahun silam. Di pihak lain, Jepang menekankan kekhawatirannya akan militer China yang semakin ekspansif.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×