Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
Kemudian, manuver pull-up serta pola penerbangan yang rumit dan rata membuat rudal balistik Korea Utara tersebut lebih sulit untuk dideteksi.
"Jika (rudal) terbang ke arah kami, kami bisa mendeteksi semuanya. Kami memiliki kemampuan penuh dan postur kesiapan," kata Kim.
Tapi, "Kami akan terus meningkatkan kemampuan kami dengan mengintegrasikan dan mengoperasikan aset kami secara lebih efektif," imbuh dia.
Ditanya tentang hulu ledak rudal tersebut, Kim bilang, analisis tambahan diperlukan untuk memverifikasi klaim Korea Utara.
Pyongyang mengatakan, "proyektil taktis tipe baru yang baru mereka kembangkan" memiliki hulu ledak 2,5 ton.
Menurut para ahli, proyektil tersebut tampaknya merupakan versi yang ditingkatkan dari rudal KN-23 milik Korea Utara, yang meniru model rudal balistik Iskander milik Rusia.