kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Duh, Menteri Pertahanan AS sebut tempat-tempat aksi protes sebagai battlespace


Rabu, 03 Juni 2020 / 10:17 WIB
Duh, Menteri Pertahanan AS sebut tempat-tempat aksi protes sebagai battlespace
ILUSTRASI. Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper saat upacara tabur bunga di Pemakaman dan Tugu Peringatan Amerika Serikat Manila di Kota Taguig, Metro Manila, Filipina, 19 November 2019.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Battlespace adalah kata yang Menteri Pertahanan Mark Esper gunakan untuk menggambarkan tempat-tempat aksi protes di Amerika Serikat (AS). Ia memperkuat citra itu dengan tampil di Washington dalam kamuflase, Senin (1/6) malam.

Battlespace bisa berarti area udara, laut, dan darat yang menjadi medan peperangan. 

Helikopter militer AS melakukan manuver unjuk kekuatan di Washington, Senin malam, di atas orang-orang yang memprotes pembunuhan George Floyd, pria kulit hitam tak bersenjata, di tangan seorang perwira polisi kulit putih di Minneapolis.

Baca Juga: Trump: Jika negara bagian gagal hentikan kerusuhan, tentara militer akan turun!

Ketika Presiden Donald Trump semakin beralih ke retorika militeristik saat terjadi pergolakan nasional, militer AS tampaknya memainkan peran pendukung.

Tapi, ini justru mengkhawatirkan para pejabat dan mantan petinggi AS yang melihat bahaya bagi institusi angkatan bersenjata negeri uak Sam, salah satu yang paling dihormati di Amerika.

"Amerika bukan medan pertempuran. Warga kita bukanlah musuh," kata Martin Dempsey, pensiunan jenderal bintang empat yang pernah menjabat Kepala Staf Gabungan, di Twitter, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Rusuh pasca tewasnya George Floyd paling brutal setelah pembunuhan Martin Luther King

Kirim tentara ke Washington


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×