Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Seorang pejabat militer saat ini berbicara dengan syarat anonim menyuarakan keprihatinan tentang kerusakan abadi yang akan datang dari menggunakan militer sebagai "alat politik".
"Presiden datang dan pergi. Tapi, seragam (militer) itu harus dipertahankan," ujar pejabat itu kepada Reuters.
Tapi, Kementerian Pertahanan alias Pentagon, Selasa (2/6), memindahkan sekitar 1.600 tentara ke wilayah Washington DC, setelah beberapa malam protes dengan kekerasan di Ibu Kota Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: AS rusuh, Pentagon kirim 1.600 tentara denga status siaga tinggi ke Washington
"Elemen-elemen tugas aktif ditempatkan di pangkalan militer di Wilayah National Capitol tetapi tidak di Washington DC," kata juru bicara Pentagon Jonathan Rath Hoffman, Selasa (1/6), seperti dikutip Reuters.
Dia mengatakan, pasukan berada pada "status siaga tinggi" tetapi "tidak berpartisipasi dalam dukungan pertahanan untuk operasi otoritas sipil".