Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mengirim militer untuk menumpas kerusuhan sipil di AS yang mencuat pasca kematian seorang pria kulit hitam George Floyd ketika ditangkap seorang polisi kulit putih.
Dia mengatakan, jika kota dan negara bagian gagal mengendalikan protes dan "menjaga warga mereka" maka pemerintah pusat akan mengerahkan tentara dan "dengan cepat menyelesaikan masalah bagi mereka".
Baca Juga: Bisakah Trump kirim militer padamkan kekerasan para demonstran?
Seperti dikutip BBC, Selasa (6/2), protes atas kematian George Floyd telah meningkat selama seminggu terakhir. Calon presiden Joe Biden mengkritik Trump pada hari Selasa karena "melayani hasrat para pendukung politiknya".
"Kami tidak akan mengizinkan presiden mana pun untuk membungkam suara kami," kata Partai Demokrat, merujuk pada konstitusi AS yang menjamin kebebasan demonstran untuk berkumpul.
Baca Juga: Protes sulit teratasi, polisi tembak mati pemilik resto kulit hitam di Kentucky
Pada hari Selasa (2/6), sheriff Las Vegas mengatakan seorang petugas tewas dalam sebuah penembakan setelah polisi berusaha membubarkan kerumunan.
Puluhan orang telah terluka ketika pihak berwenang menggunakan gas air mata dan memaksa untuk membubarkan protes yang telah melanda lebih dari 75 kota.
Sementara itu empat petugas ditembak dan terluka pada Senin malam (1/6) saat terjadi kerusuhan di St. Louis, Missouri.