kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Duh, uji klinis calon vaksin corona di perusahaan ini dihentikan karena penyakit aneh


Rabu, 14 Oktober 2020 / 14:55 WIB
Duh, uji klinis calon vaksin corona di perusahaan ini dihentikan karena penyakit aneh
ILUSTRASI. Duh, uji klinis calon vaksin corona di perusahaan ini dihentikan karena penyakit aneh. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - New York. Di tengah pandemi Covid-19, para peneliti terus berusaha menemukan vaksin corona. Namun, tak semua penelitian vaksin corona berlangsung lancar. Perusahaan Johnson & Johnson menghentikan uji klinis tahap tiga vaksin corona untuk sementara waktu.

Penghentian penelitian vaksin corona oleh Johnson & Johnson ini karena salah satu pesertanya mengalami sakit yang ''tak dapat dijelaskan''. "Kami telah menghentikan sementara pemberian dosis lebih lanjut dalam semua uji klinis kandidat vaksin Covid-19 kami, termasuk uji coba tahap 3, karena (muncul) penyakit yang tidak dapat dijelaskan pada peserta studi," kata perusahaan Johnson & Johnson (J&J) dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin (12/10/2020).

Itu berarti, pendaftaran bagi 60.000 pasien untuk peserta uji klinis calon vaksin corona ditutup untuk sementara dan saat ini sedang dibentuk komisi keselamatan pasien yang independen.

Johnson & Johnson mengatakan bahwa munculnya "kejadian serius yang merugikan", seperti kecelakaan atau penyakit, adalah "bagian yang diharapkan dari setiap studi klinis, terutama studi besar".

Baca juga: Jangan terlewat, lelang rumah sitaan Bank Mandiri harga Rp 175 juta ditutup hari ini

Menurut pedoman perusahaan, jika hal itu terjadi maka uji klinis akan dihentikan sementara untuk menentukan apakah kasus itu terkait dengan obat yang sedang diuji coba, serta apakah penelitian dan uji klinis kemudian dapat dilanjutkan.

Tak ada masalah pada Uji klinis vaksin corona terhadap kera

Untuk program uji klinis tahap 3, Johnson & Johnson telah mulai merekrut peserta sejak akhir September, dengan tujuan mendaftarkan sampai 60.000 relawan di lebih dari 200 lokasi di AS dan di seluruh dunia. Negara lain tempat uji klinis sedang berlangsung selain AS adalah Argentina, Brasil, Chili, Kolombia, Meksiko, Peru dan Afrika Selatan.

Johnson & Johnson menjadi pembuat vaksin corona kesepuluh yang secara global sedang melakukan uji coba fase tiga, untuk memerangi pandemi Covid-19. Pemerintah AS telah memberi Johnson & Johnson dukungan finansial sekitar 1,45 miliar dollar AS (Rp 21 triliun) di bawah program Operation Warp Speed yang dicanangkan pemerintahan Trump.

Pengujian praklinis pada monyet rhesus macaque yang dipublikasikan di jurnal ilmiah "Nature" menunjukkan bahwa pengujian itu telah memberikan monyet tersebut perlindungan lengkap atau hampir lengkap terhadap infeksi virus di paru-paru dan hidung.

Bukan pertama kali, uji klinis terpaksa dihentikan

Vaksin corona Johnson & Johnson didasarkan pada dosis tunggal adenovirus penyebab pilek, dimodifikasi sehingga tidak bisa lagi mereplikasi diri, lalu dikombinasikan dengan bagian dari virus corona yang disebut protein lonjakan yang digunakannya untuk menyerang sel manusia.

Pengembangan vaksin corona Johnson & Johnson menggunakan teknologi yang sama yang digunakan dalam vaksin Ebola terbaru, yang pada Juli lalu mendapat persetujuan pemasaran dari Komisi Eropa.

Baca juga: Iphone 12 diluncurkan, harga iPhone 11 di tiga gerai ini didiskon hingga Rp 5,5 juta

Pada bulan September, uji coba vaksin virus corona yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford juga dihentikan untuk sementara, setelah seorang peserta Inggris menderita "penyakit yang tidak dapat dijelaskan".

Vaksin AstraZeneca ini adalah salah satu proyek yang paling maju, yang telah diuji coba pada puluhan ribu relawan di seluruh dunia. Uji klinis dilanjutkan awal bulan ini di Jepang, tetapi tidak di Amerika Serikat

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Johnson & Johnson Hentikan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Setelah Peserta Menderita Sakit Misterius",

Editor : Miranti Kencana Wirawan

Selanjutnya: Promo Tupperware Oktober 2020 edisi bekal jalan-jalan



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×