Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Tahun ini, aksi merger dan akuisisi perusahaan-perusahaan China di luar negeri mencatat tahun terlemah dalam satu dasawarsa terakhir.
Perang dagang AS-China yang meningkat plus pengawasan ketat terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok berdampak terhadap selera untuk membuat kesepakatan merger dan akusisi di luar negeri.
Melansir Reuters, data Refinitiv menunjukkan, nilai transaksi merger dan akusisi perusahaan China di luar negeri sepanjang 2019 total hanya US$ 41 miliar. Angka ini cuma hampir separuh dari pencapaian 2018 dan kurang dari seperlima dari puncak 2016.
Nilai transaksi merger dan akusisi perusahaan China di 2019 hanya sedikit lebih tinggi dari raihan pada 2009. Ketika itu, nilai transaksi jatuh setelah krisis keuangan.
Baca Juga: AS bakal umumkan kesepakatan dagang dengan China secepatnya
Perusahaan China hanya membukukan nilai transaksi merger dan akuisis pada tahun ini di Amerika Serikat total sebesar US$ 2 miliar, anjlok 80% dibandingkan dengan pencapaian di tahun lalu.
Penyebabnya, Komite Investasi Asing AS meninjau secara retrospektif kesepakatan merger dan akusisi perusahaan asing untuk risiko keamanan nasional. Ini menyebabkan perusahaan China, Kunlun, menjual aplikasi kencan gay Grindr karena kekhawatiran seputar keamanan data.