Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
"Kekhawatiran utama investor Tiongkok adalah potensi pushback geopolitik," kata Yuxin Shen, Partner M&A di firma hukum Freshfields Bruckhaus Deringer yang berbasis di Beijing kepada Reuters. "Kecuali jika ada alasan kuat, kami tidak melihat banyak minat China pada aset AS akhir-akhir ini".
Di dalam negeri, perusahaan-perusahaan China, yang dulu sering meminjam untuk mendanai merger dan akusisi di luar negeri, berada di bawah tekanan untuk memangkas utang karena pertumbuhan ekonomi melambat dan kontrol modal yang ketat.
Baca Juga: Harga emas hari ini cetak rekor, kian mantap di jalur kenaikan tertinggi
Fitch Ratings bulan ini menyatakan, hingga November lalu, sebanyak 4,9% dari perusahaan penerbit obligasi swasta China mengalami gagal bayar. Kontrol modal yan gketat juga mempersulit perusahaan Tiongkok untuk melunasi utang luar negeri.
Secara keseluruhan, nilai aksi merger dan akuisisi yang melibatkan perusahaan-perusahaan Asia-Pasifik di seluruh dunia tahun ini turun menjadi US$ 1,06 triliun dari US$ 1,4 triliun pada tahun lalu.