kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi Arab Saudi turun 1% di kuartal pertama di tengah penurunan harga minyak


Selasa, 30 Juni 2020 / 14:39 WIB
Ekonomi Arab Saudi turun 1% di kuartal pertama di tengah penurunan harga minyak
ILUSTRASI. Pemadangan kota Riyadh, setelah pemerintah melonggarkan jam malam, diberlakukan untuk menekan laju sebaran virus corona (COVID-19), di Riyadh, Arab Saudi, Minggu (21/6/2020). REUTERS/Ahmed Yosri


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Ekonomi Arab Saudi berkontraksi sebesar 1% pada kuartal pertama. Data resmi yang dirilis Selasa (30/6) menunjukkan, penurunan ini hanya sedikit terkena dampak penurunan harga minyak dan krisis virus corona yang mulai memburuk pada bulan Maret.

"Pertumbuhan negatif ini terutama berasal dari kontraksi di sektor minyak sebesar 4,6%, sementara sektor non-minyak mencatat tingkat pertumbuhan positif 1,6%," kata Otoritas Umum Statistik seperti dikutip Reuters.

Pengekspor minyak terbesar di dunia ini menghadapi penurunan ekonomi terburuk tahun ini setelah pandemi Covid-19 mengurangi permintaan minyak mentah global. Langkah-langkah untuk menahan penyebaran virus corona merugikan pendapatan non-minyak Saudi.

"Krisis virus corona berarti bahwa angka ini adalah kabar lama dan angka di kuartal kedua akan jelas lebih mengerikan," kata James Swanston, ekonom untuk Timur Tengah di Capital Economics.

Baca Juga: Iran bersumpah akan tangkap Trump meski tak lagi jadi presiden AS

Pada kuartal pertama, nilai ekspor minyak Arab Saudi turun sekitar US$ 11 miliar secara tahunan. Di bulan April saja, penurunannya mencapai US$ 12 miliar.

Pemotongan produksi tajam di bulan Mei dan Juni yang bertujuan untuk mengangkat harga minyak kemungkinan akan membebani PDB minyak lebih lanjut di kuartal kedua. Angka yang dikeluarkan oleh bank sentral pekan ini menunjukkan bahwa pendapatan non-minyak bulan Mei akan terus tertekan.

Keuntungan untuk sektor perbankan bahkan merosot hampir 40% di bulan Mei. "Langkah-langkah penguncian dan kepercayaan yang lemah terus membebani pengeluaran," ungkap Arqaam Capital yang berbasis di Dubai. Arqam memperkirakan, belanja konsumen turun 32% secara tahunan pada bulan Mei setelah turun 35% pada bulan April.

Untuk meningkatkan pendapatan non-minyak, pemerintah Saudi telah memerintahkan peningkatan pajak pertambahan nilai. Tapi ini kemungkinan akan mengurangi belanja konsumen dan memperlambat pemulihan ekonomi setelah pembatasan dilonggarkan.

Dana Moneter Internasional memperkirakan ekonomi Arab Saudi akan menyusut 6,8% tahun ini.

Baca Juga: Arab Saudi tingkatkan penerbitan sukuk menjadi US$ 2,27 miliar




TERBARU

[X]
×