Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Ekonomi Amerika Serikat (AS) kembali mendapatkan momentum setelah mencatatkan peningkatan signifikan pada pada periode Juli hingga September 2021 karena kasus virus corona terus berkurang.
Dilansir dari Reuters, Kamis (25/11), kondisi tersebut mengakibatkan Bank Sentral AS atau The Fed mengurangi program pembelian obligasi. Ekonom sudah melihat, sinyal The Fed akan mengurang pembelian berdasarkan risalah pertemuan pejabat bank sentral ini pada 2-3 November lalu.
"Kami melihat, The Fed mempercepat penurunan pembelian pada Januari untuk membersihkan landasan bagi kenaikan suku bunga," kata ekonom Oxford Economics Lydia Boussour.
Baca Juga: Pelepasan cadangan minyak AS belum bisa menurunkan harga minyak dunia
Sebuah laporan terpisah dari Departemen Perdagangan AS pada hari Rabu menunjukkan, produk domestik bruto (PDB) naik pada tingkat 2,1% pada kuartal ketiga 2021. Ada sedikit revisi kenaikan dari perkiraan 2,0% pada bulan Oktober 2021, tetapi masih yang paling lambat dalam lebih dari setahun. Ekonomi AS tumbuh pada tingkat 6,7% pada kuartal kedua 2021 lalu.
Pada laporan yang sama, belanja konsumen menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS, melonjak 1,3% pada Oktober 2021 setelah naik 0,6% pada September 2021.
Peningkatan belanja konsumen yang ditopang kenaikan upah dan tabungan secara besar-besaran. Kemudian konsumsi pembelian kendaraan bermotor dan bepergian. Namun peningkatan ini belum bisa menahan laju inflasi yang tinggi.
Pemulihan simultan ekonomi global dari pandemi, didorong oleh triliunan dolar dana bantuan pemerintah. Sayangnya, AS masih terbebani atas masalah kurangnya rantai pasok dan inflasi yang tinggi.
Baca Juga: Jumlah klaim tunjangan pengangguran Amerika Serikat turun