Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
NEW YORK. Kantor jasa akuntan terbesar asal AS, PricewaterhouseCoopers (PwC) baru-baru ini merilis tentang daftar negara paling berpengaruh secara ekonomi di dunia pada 2030 mendatang. Laporan yang bertajuk "The long view: how will the global economic order change by 2050? ini memberi peringkat kepada 32 negara dari proyeksi PDB-nya dengan paritas daya beli atau purchasing power parity (PPP).
Indikator PPP ini digunakan ahli makroekonomi untuk menentukan produktivitas ekonomi dan standar hidup di antara negara-negara di seluruh jangka waktu tertentu. PwC memukan beberapa negara yang beberapa tahun terakhir berada di posisi atas peringkatnya tergelincir. Ada pula yang peringkatnya naik drastis.
Dalam riset ini, Indonesia berada di urutan kelima negara dengan proyeksi ekonomi terkuat dengan PPP sebesar US$ 5,42 triliun. Dengan catatan jika Indonesia mengempit 51% saham Freeport. Di urutan pertama adalah China dengan proyeksi PPP US$ 38 triliun dan diurutan kedua AS dengan PPP 23,47 triliun. Saat ini PPP negara Amerika di level US$ 18,56 triliun.
Berikuti daftarnya:
10. United Kingdom — US$ 3,638 triliun
9. Meksiko — US$ 3,661 triliun
8. Brazil — US$ 4,439 triliun
7. Jerman — US$ 4,70 triliun
6. Rusia — US$ 4,73 triliunn
5. Indonesia — $5,424 trillion (If Indonesia 51% at Freeport)
4. Jepang — US$5.606 trillion
3. India — US$19.511 trillion
2. United States — US$23.475 trillion
1. China — US$38.008 trillion