kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ekonomi pulih, anggaran pertahanan China meningkat 6,8% tahun ini


Jumat, 05 Maret 2021 / 16:55 WIB
Ekonomi pulih, anggaran pertahanan China meningkat 6,8% tahun ini
ILUSTRASI. China menaikkan anggaran belanja pertahanan sebesar 6,8% pada tahun ini.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China menaikkan anggaran belanja pertahanan sebesar 6,8% pada tahun ini. Kenaikan belanja pertahanan China ini di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat (AS) dan India.

Dilansir dari Bloomberg Jumat (5/3), Kementerian Keuangan China menyebutkan, pengeluaran untuk belanja militer akan naik menjadi 1,35 triliun yuan (US$ 208 miliar) di tahun ini. "Kami akan memberikan jaminan keuangan yang lebih kuat untuk mendukung modernisasi pertahanan nasional dan angkatan bersenjata, dan membantu meningkatkan kemampuan pertahanan China dengan kekuatan ekonominya," sebut Kementerian Keuangan dalam sebuah laporan.

Peningkatan pengeluaran pertahanan terjadi setelah China bersitegang dengan India di perbatasa dan ketika negara itu berusaha memodernisasi militernya agar lebih kompetitif dengan AS, China merupakan satu-satunya negara ekonomi utama di dunia yang mencatat pertumbuhan ekonomi di tahun lalu. Target pertumbuhan ekonomi sebesar 6% untuk tahun ini, jauh di bawah perkiraan para ekonom.

"Kami akan meningkatkan pelatihan dan kesiapsiagaan militer secara menyeluruh, membuat rencana keseluruhan untuk menanggapi risiko keamanan di semua area dan untuk semua situasi. Juga meningkatkan kapasitas strategis militer untuk melindungi kedaulatan, keamanan dan kepentingan pembangunan negara kami," kata Perdana Menteri China Li Keqiang dalam laporan tahunan kepada parlemen China.

Baca Juga: Beijing berpegang prinsip Taiwan adalah bagian dari China

China bersitegang dengan India atas masalah perbatasan yang berubah menjadi konflik pada Juni tahun lalu. Dalam konflik itu, 20 tentara India dan setidaknya empat tentara China tewas dalam pertempuran jarak dekat. Kematian itu menandai pertama kalinya korban dilaporkan di sepanjang sengketa perbatasan sejak tahun 1975.

Sementara, AS telah menguji China soal Taiwan dengan kunjungan resmi dan penjualan senjata. China juga terlibat konflik dengan beberapa negara di China Timur dan Laut China Selatan.

Presiden China Xi Jinping telah berjanji untuk menjadikan China sebagai kekuatan militer yang hebat dalam beberapa dekade mendatang. Dia berjanji untuk menyelesaikan modernisasi angkatan bersenjata China pada tahun 2035 dan membangun militer kelas dunia yang mampu memenangkan perang di semua pentas pada tahun 2050.

“Mempertimbangkan persepsi ancaman Beijing dan tujuan mencapai modernisasi militer pada tahun 2035, saya memperkirakan pengeluaran pertahanan terus menjadi prioritas,” kata Meia Nouwens, rekan senior untuk kebijakan pertahanan Tiongkok dan modernisasi militer di Institut Internasional untuk Kajian Strategis.

China berencana untuk menaikkan gaji personel militer sebesar 40% tahun ini untuk memikat orang masuk militer," tulis South China Morning Post melaporkan pada bulan Januari.

“China terus berinvestasi dalam teknologi dan persenjataan yang lebih canggih dalam pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencegah dan mungkin melawan musuh yang jauh lebih canggih yaitu Amerika Serikat dan sekutunya di masa mendatang,” kata Bates Gill, seorang profesor Asia- Studi keamanan Pasifik di Universitas Macquarie Australia.

Pada bulan Januari, para peneliti di Stockholm International Peace Research Institute memperbarui cara menghitung pengeluaran pertahanan China untuk tahun 2019. Lembaga ini memperkirakan pengeluaran pertahanan China mencapai 1,66 triliun yuan, atau 38% lebih besar dari angka resmi. Jumlah itu setara  1,7% dari produk domestik bruto (PDB) China pada tahun 2019.

Sementara AS membelanjakan anggaran dengan posri 3,4% dari PDB untuk pertahanan pada 2019. Sementara India, porsi belanja pertahanan setara 2,4% PDB.
 

Selanjutnya: China targetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6% di tahun 2021



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×