Sumber: Bloomberg | Editor: Fitri Arifenie
FRANKFURT. Setelah menjadi jawara ekonomi di Uni Eropa selama resesi, performa ekonomi Jerman diprediksi akan di bawah Spanyol. Ekonomi Jerman berkontraksi dalam tiga bulan terakhir mulai April hingga Juni 2014.
Saat ini, kawasan Uni Eropa sedang berjuang untuk meningkatkan pertumbuhan dan mengendalikan inflasi. "Masalah di Uni Eropa telah bergerak ke utara," ujar Ralph Solveen, ekonom di Commerzbank AG, Frankfurt seperti dikutip Bloomberg.
Menurut survei yang dilakukan oleh Bloomberg, produk domestik bruto (PDB) Jerman menyusut 0,1% di kuartal kedua tahun ini dan pertama kalinya sejak tahun 2012. Sama seperti Jerman, PDB Italia juga diperkirakan turun 0,2% di kuartal kedua 2014.
Sementara, Institut Statistik Nasional Spanyol mencatat kenaikan PDB Spanyol sebesar 0,6% di periode yang sama. Sementara, PDB Perancis diprediksi meningkat 0,1%.
Membaiknya perekonomian Spanyol karena permintaan domestik menguat. Produsen mobil, Opel mengatakan bahwa pasarnya di Spanyol merupakan paling kuat sejak tahun 2006. Selain itu juga, Spanyol melakukan beberapa langkah-langkah penghematan.
Sementara, pertumbuhan output industri di Jerman meleset dari perkiraan bulan Juni. Pesanan pabrik-pabrik di Jerman juga turun sejak tahun 2011. Departemen Ekonomi Jerman mengatakan, penurunan produksi dipengaruhi oleh musim dingin.
Kendati demikian, analis memperkirakan, kemerosotan ekonomi Jerman hanya sementara. Dengan demikian, di kuartal selanjutnya, ekonomi Jerman membaik. "Fundamental ekonomi Jerman tetap kuat dan bisa mengandalkan para permintaan domestik yang solid," kata Christian Schulz, ekonom senior Eropa di Barenberg Bank, London.
Bank Sentral Jerman memprediksi, ekonomi Jerman akan tumbuh 1,9% di sepanjang tahun 2014. Pada tahun depan, ekonomi Jerman diharapkan bisa meningkat 2%.
Kendati masih tumbuh, Jens Weidmann, Presiden Bundesbank memperingatkan bahwa ekonomi Jerman bisa terjungkal jika pemerintah tidak melakukan kebijakan yang tepat. Pasalnya, tingkat pengangguran di Jerman pada bulan Juli merupakan yang terendah dalam dua dekade terakhir.
"Kebutuhan reformasi struktural di negara-negara yang pertumbuhannya lamban seharusnya tidak membutakan fakta bahwa dibutuhkan tindakan ekonomi di Jerman juga," ujar Weidmann.
Mario Dragi, Presiden Bank Sentral Eropa mengatakan, upaya untuk pemulihan ekonomi tidak merata. "Negara-negara yang telah melakukan reformasi struktural berperforma lebih baik daripada negara yang belum melakukannya," kata Mario.