Sumber: National News Berau of Thailand |
BANGKOK. Asosiasi Eksportir Beras Thailand mengumumkan penurunan kuantitas ekspor beras pada semester pertama tahun ini. Ekspor beras dari negeri Gajah Putih ini telah berkurang sebesar hampir separuh dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ketua Asosiasi Eksportir Beras Kobsuk Iamsuree mengatakan bahwa eksportir Thailand terdesak oleh kompetisi harga sebab harga beras asal Thailand lebih tinggi dari negara-negara lain. Thailand turun dari peringkat dunia sebagai eksportir beras nomor satu selama beberapa tahun dan kini duduk sebagai peringkat ketiga.
Negara yang beribukota di Bangkok ini ekspor di paruh pertama tahun ini dikalahkan oleh India yang mampu mengekspor beras dengan volume 3,61 juta ton, diikuti oleh Vietnam pada angka 3,52 juta ton. Sementara Thailand hanya mampu mengekspor 3,45 juta ton beras,atau senilai 71 miliar baht. Kondisi ini memperparah kondisi di semester I tahun 2011 lalu yang mencapai mencapai 108 miliar baht.
Selama ini Thailand menjual berasnya ke Afrika Selatan, Asia Tenggara, dan Timur Tengah. Dengan pencapaian yang buruk tersebut, Asosiasi masih berharap mampu mengekspor 3,05 juta ton beras pada semester kedua, sehingga ekspor beras secara keseluruhan pada tahun 2012 sekitar sekitar 6,5 juta ton,atau turun 39%.
India dan Vietnam diproyeksikan dapat mengekspor masing-masing 8 dan 7 juta ton tahun ini. Cadangan beras India yang besar dan melemahnya mata uang negeri Hindus, Rupee membuat ekspor beras Thailand terus terbenam. Kobsuk mengatakan harga rendah yang ditawarkan India mendorong koreksi terhadap harga beras dunia. Sementara kompetitor lainnya, kabarnya Vietnam juga mengurangi harga bahkan lebih rendah dari harga India pada bulan Februari lalu.